Cek Fakta: Beredar Kabar Kurma Mengandung Virus Corona karena Kelelawar, Simak Faktanya

- 27 April 2020, 07:50 WIB
Ilustrasi kurma.
Ilustrasi kurma. //Pexels

PIKIRAN RAKYAT - Virus Corona jenis baru yang menyebabkan Covid-19 telah menginfeksi lebih dari 2,9 juta manusia di dunia, dengan jumlah kematian sebanyak 206.728 orang per Senin, 27 April 2020.

Sejak mulai menyeruak akhir tahun 2019 lalu, virus yang menyerang sistem pernafasan manusia ini diduga disebarkan oleh kelelawar, yang kemudian menginfeksi manusia.

Berkaitan dengan kelelawar yang menyebabkan virus corona, beredar informasi di media sosial yang menyatakan kepada masyarakat muslim untuk mencuci kurma dengan bersih sebelum dimakan.

Baca Juga: Marhaban ya Ramadhan! Berikut Doa dan Keutamaan Puasa Hari Ke-4

Hal itu diklaim sebagai peringatan yang dikeluarkan oleh para dokter dan Menteri Kesehatan di Timur Tengah.

Berdasarkan pesan yang beredar, tahun ini banyak kelelawar hidup di pohon-pohon kurma dan memakannya. Kelelawar-kelelawar ini disinyalir membawa virus corona.

Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Jakarta Lawan Hoaks, menurut pakar kesehatan dr. Eko Budidharmaja menyebut, berita ini hoaks atau tidak benar.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Cirebon Senin, 27 April 2020: Suranenggala dan Kejaksan Waspada Hujan

Berdasarkan penelusuran, berita ini sempat viral di berbagai media sosial dan aplikasi percakapan di Malaysia pada tahun 2017.

Selain itu, dr. Eko juga menyebut tips mencuci kurma sebelum mengonsumsinya juga tidak akan mampu mensterilkan virus.

Dokter Eko menjelaskan, virus corona cenderung ditularkan lewat udara, khususnya dari orang-orang yang sudah terpapar virus ini lewat bersin dan batuk. Hal ini berarti, jika ada yang menyebut virus ini bisa disebarkan oleh kelelawar, sepertinya memang tidak benar.

Baca Juga: Kajian Ramadhan: Kisah Ibnu Mubarak, Ksatria yang Tak Sombong Meski Pukul Telak Lawan

Melansir situs thestar.com.my, pada 21 Mei 2017 menyebut Badan Kesehatan Dunia (WHO) ataupun Kementerian Kesehatan dari negara-negara Timur Tengah tidak mengeluarkan saran atau peringatan apapun tentang kontaminasi virus corona melalui kelelawar.

Hal ini diungkap langsung oleh Kementerian Kesehatan Malaysia, Dirjen Kementerian Kesehatan Malaysia Datuk Dr. Noor Hisham menyebut pihaknya bahkan sampai meminta konfirmasi langsung dari WHO terkait berita yang sempat meresahkan masyarakat Negeri Jiran ini, namun menemukan fakta bahwa berita ini tidak benar.

Virus corona memiliki nama lengkap Middle East Respiratory Syndrome Corona Virus (MERS-CoV). Virus ini baru ditemukan pada Maret 2012 di Saudi Arabia.

Baca Juga: 10 Rekomendasi Menu Sahur Sehat untuk Ibu Menyusui, Salah Satunya Ubi Jalar

Virus ini bisa menyebabkan sindrom pernapasan yang ringan ataupun berat. Telah banyak penelitian yang dilakukan untuk mengetahui bagaimana penularan dari penyakit ini, namun kebanyakan mengarah ke hewan khas Timur Tengah, unta.

Hanya saja, belum jelas bagaimana mekanisme penularan virus ini dari hewan ke manusia.

Berdasarkan penjelasan yang telah dirangkum, informasi yang berisi peringatan kepada masyarakat muslim untuk mencuci kurma dengan bersih sebelum dimakan karena banyak kelelawar pembawa virus corona hidup di pohon-pohon kurma dan memakannya adalah tidak benar atau hoaks.

Baca Juga: Kerahkan Ojek Online, Bantuan 'Misbar' untuk Keluarga Terdampak Covid-19 Didistribusikan

Informasi sejenis sudah beredar sejak tahun 2017 dan sudah dibantah oleh berbagai pihak termasuk Kementerian Kesehatan Malaysia yang meminta bantuan klarifikasi dari pihak WHO.

Oleh sebab itu, informasi tersebut masuk ke dalam kategori hoaks Misleading Content atau Konten yang Menyesatkan.***

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: Jakarta Lawan Hoaks


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x