Cek Fakta: Hoaks Italia Bersujud karena Covid-19 Semakin Sulit Dikendalikan

- 7 April 2020, 14:45 WIB
PENELUSURAN hoaks Italia melakukan sujud masal karena kasus Covid-19 tak terkendali.*
PENELUSURAN hoaks Italia melakukan sujud masal karena kasus Covid-19 tak terkendali.* //Turn Back Hoax Mafindo

 

PIKIRAN RAKYAT - Pandemi global Covid-19 saat ini menjadi permasalahan kesehatan yang sedang dihadapi dunia dengan angka kematian yang begitu tinggi.

Dilansir Worldometer, per 7 April 2020, virus yang berasal dari Wuhan di Tiongkok tersebut kini telah mencapai 1.347.473 kasus terinfeksi positif. Kemudian, 74.779 orang dinyatakan meninggal dunia.

Amerika Serikat menjadi negara dengan kasus positif Covid-19 tertinggi di dunia, yaitu sebanyak 367.629 kasus dengan 10.941 kematian.

Baca Juga: Penelitian Sebut Smartphone Layar Sentuh Bisa Ubah Cara Kerja Otak, Simak Penjelasannya

Posisi kedua yang sebelumnya ditempati oleh Italia, kini ditempati oleh Spanyol dengan jumlah terkonfirmasi positif sebanyak 136.675 kasus dan 13.341 orang dinyatakan meninggal dunia.

Kemudian, di posisi ketiga ada Italia dengan jumlah terkonfirmasi positif sebanyak 132.547 kasus dan 16.523 orang dinyatakan meninggal dunia. Angka tersebut menjadi angka kematian tertinggi akibat Covid-19 di dunia.

Beberapa waktu lalu, beredar sebuah video di YouTube yang menyatakan bahwa Italia melakukan sujud masal seperti orang muslim karena Covid-19.

Baca Juga: Sempat Alami Gejala Covid-19, JK Rowling Bagikan Tips Bernapas yang Baik saat Sesak

"Viral. Ngeri karena Corona Italia pun Bersujud. Italia berdoa sujud masal bagaikan Muslim karena Virus Corona-19. Kiamat?” tulis akun YouTube Juned By dalam keterangannya.

Sementara itu, video tersebut juga telah disebarkan oleh akun Facebook Mey Rianti yang juga menyebutkan Italia melakukan sujud dan mohon ampun atas dosa mereka.

Berdasarkan hasil penelusuran Turn Back Hoax Mafindo yang dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com, video tersebut merupakan aksi unjuk rasa yang terjadi di Plaza San Martin Kota Lima, Peru untuk melawan orang-orang yang melakukan korupsi selama pemilihan mendatang.

Baca Juga: 37 Orang Positif Covid-19 dan 5 Orang Meninggal, Tertular Warga yang Pulang dari Italia

Dalam video terdapat bangunan dan patung yang jika ditelusuri pada mesin pencari google dengan kata kunci Plaza San Martin Lima Peru, akan muncul foto yang identik dengan bangunan dan patung dalam video.

Sedangkan pada video yang diunggah tersebut juga, terdapat seorang pria yang berbicara dengan bahasa Spanyol.

"Saat ini kita berada di Plaza San Martin, bersama-sama dari berbagai kelompok Denominasi (Kelompok Keagamaan) yang berdoa untuk Peru," ujar pria tersebut dalam bahasa Spanyol.

Baca Juga: Sebelum Anak Perempuannya Beranjak Dewasa, Orang Tua Wajib Tahu 5 Pelajaran Ini

Unggahan video Youtube tersebut pernah tayang di laman Facebook Perú, Jesucristo es la única esperanza dengan judul 'VIGILIA DE ORACIÓN POR EL PERÚ. Plaza San Martín – Lima'.

Dalam video itu, terdapat kumpulan massa yang sedang berdoa, seperti unggahan video di akun Youtube Juned By.

Dilansir dari altnews.in, unjuk rasa tersebut berlangsung pada 6 Desember 2019, sedangkan menurut kantor berita Reuters, kasus positif virus corona pertama di Peru dilaporkan pada 6 Maret 2020.

Baca Juga: Gunakan 4 Strategi, Korea Selatan Berhasil Kalahkan Virus Corona Tanpa Kebijakan Lockdown

Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa peristiwa itu tidak memiliki korelasi dengan virus corona yang kini sedang melanda di dunia.

Berdasarkan informasi yang telah dihimpun PikiranRakyat-Cirebon.com, maka dapat disimpulkan bahwa video dengan narasi yang beredar bahwa Italia berdoa sujud masal bagaikan muslim karena virus Covid-19 adalah salah atau hoaks dan masuk ke kategori konten yang salah.***

 

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: worldometers Mafindo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x