Cek Fakta: Viral Video Teori Konspirasi di Balik Pandemi Virus Corona, Berikut Faktanya

- 5 April 2020, 15:15 WIB
ILUSTRASI pandemi virus corona
ILUSTRASI pandemi virus corona //pixabay

PIKIRAN RAKYAT - Wabah pandemi global Covid-19 menjadi perhatian dunia, termasuk Indonesia. Per 4 April 2020, di Indonesia sudah terdapat sebanyak 2.092 pasien terkonfirmasi positif. Sebanyak 150 di antaranya telah dinyatakan sembuh dan 191 dinyatakan meninggal dunia.

Seiring perkembangan Covid-19 yang terus menyebar, banyak masyarakat yang menjadi khawatir dapat tertular virus tersebut dan lebih berhati-hati.

Selain kekhawatiran akan tertular virus, masyarakat juga dikhawatirkan dengan informasi-informasi yang menyeruak di media sosial. Pasalnya, selama pandemi Covid-19 terjadi banyak sekali informasi-informasi tidak berdasar yang tesebar luas di media sosial.

Baca Juga: Bawa Covid-19 Tanpa Gejala, Warga Tiongkok dari Luar Sebabkan Lonjakan 30 Kasus Baru

Seperti sebuah video yang beredar melalui akun Instagram @uyungpancasila yang diberi judul pembunuhan massal berkedok Corona pada 4 Februari 2020.

Video tersebut viral dan telah ditonton oleh lebih dari 1.500 pengguna Instagram.

Dalam video itu disebutkan bahwa virus corona menjadi kedok untuk melumpuhkan dan menguasai Indonesia. Virus corona akan menjadi alat untuk melumpuhkan para pejabat hingga tokoh agama di Tanah Air. 

Baca Juga: Mau Sederhana tapi Tetap Stylish? Yuk, Intip 4 Gaya Hijab Simple ala Laudya Cynthia Bella

Namun setelah dilakukan penelaahan oleh tim penelusur fakta, seperti dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari laman resmi Turn Back Hoax Mafindo, informasi yang terkandung dalam video tersebut dipastikan tidak benar.

Klaim yang menyebutkan tes massal akan dilakukan dokter yang diimpor dari Tiongkok pun tidaklah benar.

Faktanya, pemerintah Indonesia melakukan tes massal atau rapid test, menggunakan aat tes dari Tiongkok, bukan dokter dari Tiongkok.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

:Hindari Pembunuhan masal berkedok Virus Corona. #Viralkan!! #BebasRepost, selama tulisan dibawah dicantumkan. Intelijen dan TNI wajib baca!! #TeoriKonspirasi: 1.Dokter tidak dilengkapi standar keamanan yang memadai,sangat rentan tertular oleh virus corona (#VirusCina) beberapa sudah meninggal. 2.Timbul rasa ketakutan dikalangan dokter, dan bisa saja terjadi kematian atau mogok kerja. 3.Dokter Indonesia dianggap tidak mampu lagi menangani pasien virus corona. 4.Pemerintah terpaksa menginport Dokter dari Cina. Pengendalian wabah virus corona dikomandoi oleh Cina Komunis. 5.Akan dilakukan #TesMasalCorona oleh dokter Cina, merekalah yang akan mempastikan positif atau negatif Virus Corona, dia bisa nemfonis positif atau nrgatif, Walau keadaan negatif, Ruang Isolasi dikuasainya, org lain dn keluarga tdk bs Mendekat. > nasib TOKOH2 PENTING Indonesia tergantung CINA, hidup atau mati. Sdh di alami oleh SOEKARNO. - 6.Vaksin Anti virus, negatif apa positif, 7.Target CINA KOMUNIS : A.Tokoh penting negara. B.Tokoh Agama. C. Petinggi TNI. D.Aktivis Anti Komunis. E.Dosen, Ilmuwan, pemikir dsb. Solusi: 1.Penunggulangan wabah virus corona Harus diawasi oleh #TniMerahPutih!! - 2.Tolak Komunis Cina dengan alasan apapun, bentuk apapun, Cina Komunis masuk Indonesia. 3.Pastikan Vaksin tidak berbahaya. 4.Mencegah lebih baik daripada mengobati. Patuhi cara2 pencegahan yang sudah ditentukan pemerintah. 5.TNI,Tokoh Negara, Tokoh Agama, Dosen, Tokoh penting dan aktivis, sebaiknya dirumah sakit khusus TNI. Karena cuma tinggal satu2nya cuma INSTITUSI TNI yang masih bisa dipercaya. 6.Jika petinggi TNI sudah banyak yang meninggal, maka TNI akan lemah, SESAMA TNI diadu domba, #TniPecah, Omnibuslaw disahkan. 7.Setelah TNI PECAH, rakyat Indonesia Perang Saudara.Indonesia jadi Negara Komunis Cina. 8.Dengan terang2an menggembangkan Virus Corana, Cina sudah melanggar HAK Azazi manusia se Dunia, Ajukan Cina ke Mahkamah Internasional !!. Bentuk #KoalisiLintasNegara dan #KoalisiLintasAgama untuk menggugat dan EMBARGO Cina. #UsirCinaKomunis dari NKRI. - sekian, trims. Komisi Penjernihan dan Pemurnian Pancasila. #UyungPancasilaKppp. @mabestni @mabes_ad @kodamsiliwangi @puspentni

A post shared by #UyungPancasila (@uyungpancasila) on

Halaman:

Editor: Gugum Rachmat Gumilar

Sumber: Mafindo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x