Cek Fakta: Hoaks Tiongkok Mengirimkan Bundle Pakaian Bekas Orang Mati Akibat Virus Corona

- 2 April 2020, 08:32 WIB
TANGKAPAN layar sebuah akun Twitter yang mengunggah sebuah video yang mengklaim bahwa Tiongkok mengirimkan bundle pakaian bekas orang yang mati akibat corona.*
TANGKAPAN layar sebuah akun Twitter yang mengunggah sebuah video yang mengklaim bahwa Tiongkok mengirimkan bundle pakaian bekas orang yang mati akibat corona.* //Turn Back Hoax

 

PIKIRAN RAKYAT - Tiongkok akhir-akhir ini menjadi pusat perhatian dunia karena wabah pandemi global Covid-19 yang tengah mewabah.

Sebagai negara penyebab virus corona bermula, berbagai ancaman pun kerap kali didapatkan beberapa warga Tiongkok yang sedang berada di negara lain.

Tak hanya itu, beberapa tudingan negatif di sosial media seringkali dituduhkan kepada negara Tirai Bambu ini, seperti halnya kabar yang diunggah oleh akun Twitter @kharimakharima1.

Baca Juga: Cek Fakta: Benarkah Presiden Jokowi adalah Anak Kandung dari Sulami?

Akun Twitter tersebut mengunggah sebuah video yang berisi foto pakaian dalam puluhan kantong plastik disertai cuitan yang menggugah emosi.

"Ya Allah, China memang benar-benar jahat, mengirim baju-baju bundle pakaian bekas dipakai orang-orang yang sudah mati akibat virus. Jangan beli barang apapun dari China," tulis akun tersebut dalam keterangannya.

Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari laman resmi Turn Back Hoax Mafindo, klaim mengenai foto pakaian dalam kantong plastik yang disebut sebagai pakaian bekas orang-orang yang sudah meninggal akibat virus tersebut merupakan klaim yang salah.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Cirebon Kamis 2 April 2020: Palimanan dan Kesambi Berpotensi Hujan Sedang

Foto pakaian dalam kantong plastik tersebut pertama kali ditemukan di Internet pada 5 September 2010. Artinya, foto tersebut sudah ada jauh sebelum virus corona mulai merebak pada Desember tahun lalu.

Foto tersebut disinyalir sering dipakai untuk menjadi ilustrasi oleh perusahaan-perusahaan penyedia pakaian bekas.

Salah satunya oleh situs Department Store Liquidations yang merupakan perusahaan penyedia pakaian bekas di Amerika Serikat.

Baca Juga: Perpisahan Menggores Luka, Berikut 6 Tips Agar Rela Melepaskan Orang yang Dicintai

Kemudian, pada 10 Juni 2016, Shree Impex, sebuah perusahan penyedia pakaian bekas di Gujarat, India, menggunakan foto tersebut dalam situs Eksporters India.

Situs tersebut merupakan situs jual-beli yang berbasis di India. Shree Impex menggunakan foto tersebut sebagai ilustrasi atas produk yang digunakannya.

Sementara itu, dikutip dari Huffpost, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) menjelaskan bahwa virus corona biasanya tersebar melalui tetesan atau droplet ketika orang yang terinfeksi bersin atau batuk ketimbang melalui benda yang terkontaminasi.

Baca Juga: Dirawat Intensif, Kondisi Pasien Positif Covid-19 di RSUD Waled Cirebon Mulai Membaik

Namun, CDC mencatat beberapa bukti yang menunjukan bahwa virus corona dapat bertahan selama berjam-jam di permukaan benda, termasuk pakaian.

Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menjelaskan bahwa menerima paket dari Tiongkok tidak akan membuat seseorang tertular virus corona. Berdasarkan analisa WHO, virus corona tidak akan bertahan lama pada benda-benda seperti paket.

Berdasarkan data yang telah dihimpun PikiranRakyatCirebon.com dapat diambil kesimpulan bahwa informasi mengenai Tiongkok mengirimkan bundle pakaian bekas orang-orang yang mati akibat virus corona merupakan informasi yang salah dan menyesatkan.***

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: Turn Back Hoax MAFINDO


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x