Cek Fakta: Wanita asal Malaysia Diklaim Injak Anak Kucing hingga Tewas, Faktanya Berbeda

9 Mei 2020, 07:50 WIB
Sebuah unggahan video dari seorang pengguna Facebook memperihatkan aksi seorang perempuan muda yang diklaim asal Malaysia tengah menginjak anak kucing hingga tewas. /Turn Back Hoax/MAFINDO

PIKIRAN RAKYAT - Sebuah unggahan video disebarkan akun Facebook Elecktrik Indonesia yang disertai judul “Anak kucing di injak”.

Tak lupa, unggahan itu juga menyertai narasi yang dapat terlihat sebagai berikut:

Sungguh biadab apa yang kamu lakukan….. Kajadian di Slangor Malaysia”

Baca Juga: Diduga Kesulitan Urus Orang Tua Lumpuh, Seorang Pria Kubur Sang Ibu Hidup-hidup

Berdasarkan hasil penelusuran PikiranRakyat-Cirebon.com dari situs Turn Back Hoax, terdapat fakta yang berbeda dengan klaim yang disebutkan dalam narasi unggahan tersebut.

Dalam penjelasannya, kejadian anak kucing yang diinjak di Selangor, Malaysia adalah klaim yang salah.

Pasalnya, kejadian di video yang diunggah oleh sumber klaim bukan terjadi di Selangor, Malaysia dan tidak terjadi baru-baru ini.

Secara detail, kasus ini sudah dilaporkan sejak 2014 di Honduras. Bahkan, berdasarkan penelusuran dari situs LaPrensa terdapat identifikasi pelaku penyiksaan kucing tersebut merupakan dua wanita mahasiswi berusia 22 tahun.

Baca Juga: Lockdown Berujung Maut, Belasan Orang yang Tengah Tidur di Rel karena Lelah Tertabrak Kereta Api

Diketahui, pelaku yang membunuh anak kucing itu memiliki kelainan jiwa yang mencari kepuasan nafsu (crush-fetish) dengan menginjak hewan seperti kucing dan anjing.

Tindakan penyiksaan hewan di Honduras adalah pelanggaran dan akan dikenakan hukuman kurungan penjara selama 6 tahun dan sejumlah denda.

Sementara itu, crush fetish adalah keadaan seseorang yang terangsang secara seksual ketika seseorang itu menghancurkan benda, makanan, dan kadang-kadang hewan kecil (sering serangga) dengan tubuh mereka. Biasanya tertuju pada hewan yang berada di bawah kaki mereka.

Baca Juga: Bantu Warga saat Pandemi, 500 Nasi Kotak Dibagikan di Kecamatan Plered Cirebon

Dengan demikian, narasi yang disebutkan dalam unggahan video itu sudah terbukti keliru. Untuk itu, unggahan Facebook itu termasuk dalam kategori False Context atau Konten yang Salah.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Facebook Bella Irana Turn Back Hoax MAFINDO

Tags

Terkini

Terpopuler