Segera Meluncur pada 2021, OS Harmony Milik Huawei Siap Dirilis Gantikan Android

- 11 September 2020, 14:23 WIB
Yu Chengdong dengan ponsel Huawei.*
Yu Chengdong dengan ponsel Huawei.* //chinadaily.cn

PR CIREBON - Sebagai akibat dari diblokirnya Android terhadap ponsel Huawei, salah satu produksi ponsel laris asal Tiongkok tersebut mengumumkan akan segera merilis sistem operasi (OS) miliknya sendiri pada 2021 mendatang.

Perusahaan Huawei Technologies mengungkapkan bahwa saat ini mereka sedang bersiap untuk beralih dari sistem operasi Android yang banyak digunakan Google ke Harmony OS miliknya sendiri.

Hal ini dilakukan sebagai langkah penting untuk menjaga agar smartphone-nya tetap kompetitif sebagai akibat dari sanksi AS yang berlaku.

Baca Juga: Inovasi Baru di Tengah Pandemi, Apple Ciptakan Masker Transparan Khusus Karyawan

"Versi terbaru dari Harmony OS telah resmi dibuka untuk pengembang secara global," kata Richard Yu Chengdong, kepala grup bisnis konsumen perusahaan saat konferensi pengembangnya pada Kamis, 10 September 2020 seperti dikutip Pikiranrakyat-Cirebon.com dari SCMP.

Ia menambahkan bahwa Huawei saat ini sedang mempercepat pembangunan ekosistem aplikasi di sekitar OS.

Penambahan Huawei ke daftar entitas AS pada Mei tahun lalu melarang Google memberikan dukungan teknis untuk model ponsel Huawei baru yang menggunakan Android, dan dari layanan seluler Google (GMS), paket layanan pengembang yang menjadi dasar sebagian besar aplikasi Android.

Baca Juga: Usung Semboyan 'Lawan Kezaliman' dan 'Tegakkan Keadilan', Amein Rais Resmi Umumkan Partai Baru

Akan tetapi, tidak semua analis percaya OS Harmony bisa menggantikan Google, terlebih di pasar luar negeri ketika banyak pengguna sangat bergantung pada aplikasi Google seperti YouTube dan Gmail.

"Bahkan jika Huawei membangun lebih banyak momentum dengan pengembang dan mencoba meyakinkan mereka untuk menginvestasikan waktu untuk memindahkan aplikasi mereka dari Android, hal itu akan sulit karena basis pengguna yang relatif kecil saat ini," kata Bryan Ma, wakil presiden riset perangkat di firma riset pasar IDC.

Lebih lanjut, Bryan mengungkapkan, Google tidak mungkin menyediakan aplikasi pihak pertamanya, yang merupakan masalah yang lebih besar.

Baca Juga: Kenang Mendiang Sulli dalam Film Dokumenter, Tiffany Young: Saya Terinspirasi Keberanian Sulli

 

Perang teknologi antara AS dan Tiongkok telah membuat Huawei dan perusahaan Tiongkok terkemuka seperti Megvii dan SenseTime ditambahkan ke daftar hitam perdagangan AS.

Aplikasi Tiongkok seperti TikTok dan WeChat pun dilarang karena dugaan risiko keamanan nasional.

Semua perusahaan Tiongkok membantah tuduhan ini, termasuk pendiri Huawei, Ren Zhengfei, yang menuduh AS berusaha mencekik perusahaannya sebagai juara teknologi global.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: SCMP


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x