Terbujuk Hasutan AS, Inggris Umumkan Larangan Huawei Beroperasi di Negaranya

16 Juli 2020, 11:28 WIB
PEMERINTAH Inggris telah melarang Huawei menyediakan peralatan infrastruktur 5G untuk operator lokal.*/GSMARENA /

PR CIREBON - Amerika Serikat (AS) akan nampak senang dengan keberhasilan hasutannya terhadap sekutanya, Inggris untuk mengecualikan raksasa teknologi Huawei.

Ini terbukti dengan pengumuman Inggris pada Selasa, 14 Juli 2020 yang menyatakan pemerintahnya akan melarang peralatan dari raksasa teknologi Huawei dari jaringan kecepatan tinggi 5G.

Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari New York Times, keputusan pemblokiran ini, secara otomatis membalikkan keputusan Inggris pada Januari lalu yang menyebut Huawei bisa beroperasi meski dengan cara terbatas.

Baca Juga: Petaka inisiatif, Brigjen Prasetyo Utomo Dicopot Jabatan usai Beri Surat Jalan Buronan Djoko Tjandra

Dalam perjalanan sejak keputusan pada Januari lalu itu, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson terus mendapat tekanan politik, dengan ditambah AS kembali memberlakukan pembatasan baru yang mengganggu akses Huawei ke komponen-komponen penting.

Untuk itu, Inggris memutuskan bergabung dengan AS, sekaligus menandakan Inggris menjadi bagian negara-negara Barat yang menghadapi Tiongkok.

Terlebih, akhir-akhir ini hubungan Inggris dan Tiongkok juga meningkat usai UU keamanan nasional baru di Hong Kong resmi berlaku.

Baca Juga: Bongkar Kisah Perselingkuhan Suaminya di Medsos, PH Megakreasi: Menarik Dibuat FTV Indosiar Nih

Sebagai informasi, Hong Kong merupakan kota semi otonom bekas koloni Inggris dan telah dikembalikan ke Tiongkok pada 1997 dengan sejumlah kesepakatan.

Namun rupanya, Huawei berupaya membantah menjadi mata-mata Tiongkok, sekaligus menuduh balik AS.

Tepatnya, Huawei menyebut AS memang berniat ingin menggagalkan pertumbuhannya karena tidak ada perusahaan AS yang dapat menawarkan teknologi serupa dengan harga kompetitif.

Hanya saja, Dewan Keamanan Nasional Inggris (NSC) mengatakan kepada para menterinya tidak bisa lagi menjamin pasokan stabil peralatan Huawei setelah AS menjatuhkan sanksi baru pada komponen chip.

Baca Juga: Sengaja Adopsikan Anak Bungsunya, Nikita Mirzani: Biar Dipo Latief Berurusan dengan Fitri Salhuteru

"Ini bukan keputusan yang mudah, tetapi itu adalah keputusan yang tepat untuk jaringan telekomunikasi Inggris, untuk keamanan nasional dan ekonomi kita, baik sekarang dan memang dalam jangka panjang," jelas Oliver Dowden selaku sekretaris digital, budaya, media dan media kepada parlemen.

Sementara itu, Juru bicara Huawei menyebut keputusan itu mengecewakan dan berita buruk bagi siapa pun di Inggris yang memiliki smartphonenya. Untuk itu, pihak Huawei berusaha mendesak pemerintah Inggris mempertimbangkan kembali keputusannya tersebut.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: New York Times

Tags

Terkini

Terpopuler