253 orang Peserta Ikuti Konferensi International yang Digelar Universitas Widyatama

- 24 Oktober 2022, 18:09 WIB
Rektor Universitas Widyatama Prof. Dr. Dadang Suganda (kiri) dan Ketua LLDIKTI Jabar  di layar video pada konferensi internasional./Humas
Rektor Universitas Widyatama Prof. Dr. Dadang Suganda (kiri) dan Ketua LLDIKTI Jabar di layar video pada konferensi internasional./Humas /

Sedangkan  Dekan FIB Universitas Widyatama, Dr. Hendar, menambahkan apapun kontribusi yang diberikan dalam konferensi ini, baik besar maupun kecil, tetap berguna dan tentu mendapatkan posisi khusus dalam masyarakat.

Pembicara lain,  Agi Agung Galuh Purwa, menyampaikan bahwa Bandung adalah “melting pot. Karena Bandung seperti sebuah mangkuk tempat leburnya berbagai budaya lokal yang berasal dari berbagai wilayah di Indonesia. “Bertemunya berbagai budaya membuat Bandung bergerak dengan cepat dan dinamis, misalnya fashion, kuliner, dan atraksi wisata. Inilah kemudian yang menjadi keunikan Bandung,” katanya.

Prof. Dr. Kazunori Nozawa dari Ritsumeikan University, Jepang (kiri) dan Allan Nicko F. Rodelas, PhD sebagai pembicara dalam konferensi intern Nasional Widyatama./Humas
Prof. Dr. Kazunori Nozawa dari Ritsumeikan University, Jepang (kiri) dan Allan Nicko F. Rodelas, PhD sebagai pembicara dalam konferensi intern Nasional Widyatama./Humas

Dalam pada itu, Rektor Universitas Widyatama Prof. Dr. H. Dadang Suganda  dalam sambutannya menekankan bahwa Universitas Widyatama akan terus mendorong dan memacu seluruh civitas akademika untuk melakukan penelitian bukan hanya berorientasi pada bidang keilmuan sebagaimana kepakaran atau yang tengah ditekuni, tetapi juga lebih diarahkan untuk kemaslahatan umat. Hal tersebut sedang dikembangkan secara masif oleh LPPM Universitas Widyatama.

Sementara itu Prof. Kazunori Nozawa yang membahas tentang Linguistik Terapan lebih optimal jika dikolaborasikan dengan teknologi instruksional dalam hal pengajaran (teaching).

Hal ini akan mampu meningkatkan pengalaman belajar siswa terutama bagaimana mereka merencakan apa yang akan mereka pelajari (study plan), utamanya bagi mahasiswa perguruan tinggi.

Baca Juga: Piala Dunia Qatar Termahal dari yang Pernah Ada, Penggemar Sepak Bola Iggris Mengeluh

Dalam pada itu  Prof Thariq menjelaskan tentang pemanfaatan biomassa pertanian untuk pengembangan teknologi. Prof. Thariq adalah figure yang  memimpin proyek inovasi pemanfaatan serat daun nanas menjadi bahan kerangka drone.

Pembicara terakhir, Doktor Allan memaparkan tentang pemanfaatan teknologi SEM guna efektivitas kegiatan pembelajaran dalam jaringan (e-learning).

Masih dalam  rangkaian konferesnsi,  dilakukan diskusi panel dipimpin  Dr. Ervina CM Simatupang  bersama dengan   Prof. Tomoya Furushima peserta konferensi secara hybrid yang menghgarisbawahi  pentingnya preservasi budaya lokal yang saat ini sudah semakin tergerus bersamaan dengan perubahan zaman.

Halaman:

Editor: Otang Fharyana

Sumber: liputan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah