Tahun 2035 Uni Eropa Hentikan Produksi dan Penjualan Kendaraan Ber-BBM

- 14 November 2022, 12:11 WIB
Mobil Listrik Wuling Air Ev yang diluncurkan pada ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2022
Mobil Listrik Wuling Air Ev yang diluncurkan pada ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2022 /

Menurut Made, hal ini mengacu pada masa pengenalan kendaraan listrik baik roda empat maupun roda dua kepada masyarakat, dinamika dan karakteristik masing-masing kendaraan serta konsumen di Indonesia.

 “Ada beberapa karakter kendaraan listrik yang beda dengan kendaraan konvensional. Misalnya komposisi harga baterai yang lebih besar daripada komponen lainnya,” kata dia.

 Baca Juga: Seorang Wanita Diduga Teroris sedang Diburu Pihak Berwajib Turki.

“Selain itu, perilaku unik nasabah kendaraan Indonesia yang memikirkan banyak hal, termasuk harga jual. Harga secondary (kendaraan listrik) terbentuk pasarnya,” ujarnya menambahkan.

Faktor lain yang masih menjadi pertimbangan bagi masyarakat sebagai konsumen untuk beralih membeli kendaraan listrik adalah perawatan (maintenance), hingga detil soal pengisian daya.

Baca Juga: Hadeuhh..! Lagi, Hakim Agung yang Pernah Tugas di PN Bandung, jadi Tersangka

“Ini baru tahap awal. Semua konsumen, produsen, dan perusahaan pembiayaan juga belajar soal karakteristik ini agar fair. Kita juga masuk ke segmen pembiayaan itu (EV),” kata Made.

Lebih lanjut, ia berpendapat bahwa Indonesia telah berada di jalur yang tepat menyusul tren negara-negara dunia yang telah mengarah menuju transisi kendaraan ramah lingkungan.

 Baca Juga: Rahasia Melly Goeslaw Menghilangkan Rasa Lapar, Berat Badannya turun 23 Kilogram..!

“Hanya saja, karakteristik konsumen kita berbeda. Adopsinya seberapa cepat? Tidak semua teknologi bisa di-adopt dengan cepat. Namun, tren ini (EV) tidak bisa dihindari,” imbuhnya. ***

Halaman:

Editor: Uyun Achadiat

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x