PR CIREBON - Perusahaan pembuat kendaraan mobil asal Jepang, Mazda Motor Corp mengungkap kesulitan yang dialaminya.
Dilansir Cirebon.Pikiran-Rakyat.com dari Reuters, Mazda Motor Corp mengatakan pada hari Jumat 14 Mei 2021, pihaknya memperkirakan adanya krisis semikonduktor.
Hal ini disebut Mazda mampu memengaruhi sekitar 100.000 pembuatan mobil selama tahun fiskal.
Meski dilanda rintangan, namun Mazda tak putus asa atau kekurangan ide.
Mazda memutuskan akan sepenuhnya memanfaatkan inventaris yang tersedia.
Langkah ini, disebutkan oleh salah satu perwakilannya, untuk meminimalkan hit menjadi sekitar 70.000 unit grosir.
Pergeseran dunia ke pekerjaan dan pembelajaran jarak jauh selama pandemi Covid-19 telah meningkatkan permintaan akan laptop dan gadget lainnya.
Namun, kondisi ini justru memperburuk kekurangan chip global.
Kekurangan akan merugikan perusahaan pembuat mobil 110 miliar USD dalam pendapatan yang hilang tahun 2021.
Angka ini disebut-sebut naik dari perkiraan sebelumnya yakni 61 miliar USD.
Perusahaan konsultan AlixPartners mengungkap hasil ramalannya terkait krisis yang akan memukul produksi 3,9 juta kendaraan.
Selama ini, mobil bergantung pada chip untuk segala hal mulai dari manajemen mesin komputer untuk penghematan bahan bakar yang lebih baik.
Selain itu, chip juga berperan untuk fitur bantuan pengemudi seperti pengereman darurat.***