Jadi Bandar Sabu, Pemain Bola Choirun Nasirin Dipecat PSHW, Penggemar: Semoga Bukan karena PSBB

18 Mei 2020, 19:11 WIB
KEPALA BNNP Jatim Brigjen Pol Bambang Priambadha (tengah) saat merilis pengungkapan industri sabu-sabu melibatkan pemain sepak bola di Surabaya, Senin , 18 Mei 2020.* /ANTARA/

PIKIRAN RAKYAT - Kiper klub PS Hizbul Wathan (PSHW) M Choirun Nasirin dipecat pihak manajemen yang bersangkutan setelah polisi menetapkan dirinya menjadi tersangka.

Choirun Nasirin ditangkap polisi karena terkait dengan masalah peredaran narkotika dan obat-obat berbahaya (narkoba),

Dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari berbagai sumber, ia terjerat kasus narkoba dengan barang bukti sabu sebanyak 5,3 kilogram.

Baca Juga: Tidak Ada Petugas, Pedagang Pakaian dan Masker di Depan PGC Kembali Berjualan

Dengan usia yang sudah menapaki kepala tiga serta ancaman hukuman penjara seumur hidup, karier mantan kiper PSMS medan di dunia sepak bola profesional kemungkinan berakhir.

Dhimam Abror Djuraid, Presiden PSHW pada Senin, 18 Mei 2020 mengungkapkan, pemecatan yang dilakukan pihak manajemen PSHW diputuskan atas 4 hal.

Pertama, sebelum bergabung dengan PSHW, manajemen telah melakukan tes narkoba kepada semua pemain, termasuk Choirun Nasirin.

Baca Juga: Cek Fakta: Beredar Video Serangan Lebah Disebut Hampiri Jalan Pertokoan di India, Ini Faktanya

Hasilnya, semua pemain PSHW yang berlaga di Liga 2 2020 dinyatakan negatif alias tidak ada yang menggunakan narkoba.

Kedua, selama pandemi virus corona (Covid-19), semua pemain berlatih secara mandiri di rumah masing-masing. Sehingga semua tindakan merupakan tanggung jawab pribadi.

Ketiga, manajemen mengambil tindakan pemecatan setelah melakukan klarifikasi dengan Nasirin secara langsung. Yang bersangkutan pun kemudian mengakui sekaligus meminta maaf kepada manajemen, pemain, pelatih, dan suporter PSHW.

Baca Juga: Akui Sedih Lihat Tetangga Dapat Bantuan, Mak I'ah Justru Hidup Prihatin di Gubuk Reyot dengan Cucu

"Lalu selanjutnya, keempat, kejadian yang menimpa Choirun Nasirin merupakan perbuatan oknum, bukan mewakili tim PSHW," paparnya.

Nasirin alias Cak Imin berasal dari Pagerjowo, Buduran, Sidoarjo. Dia dibekuk bersama rekannya, Eko Susan Indarto (40) warga Pucangro, Lamongan.

Sementara itu, terpantau dari media sosial Twitter, beberapa akun penggemar bola turut meramaikan kasus yang menimpa Nasirin.

Baca Juga: Du Wei, Duta Besar Tiongkok untuk Israel Ditemukan Tewas di Kediamannya

Beberapa pengguna berharap kasus yang terjadi pada pemain bola tersebut bukan merupakan dampak dari adanya PSBB di tengah pandemi virus corona.

Akun lain dengan nama pengguna @tariSamba memiliki pemikiran serupa. Ia pun berharap tidak ada lagi pemain bola yang terlibat kasus narkoba.

"Semoga tidak ada lagi pemain yang seperti itu, dan semoga pengurus pusat bisa menghandle sedikit dananya untuk pemain pemain sepakbola profesional yang tidak memiliki sampingan atau klubnya tidak kuat memberi dana selama pandemi ini," tulisnya.***

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Tags

Terkini

Terpopuler