Network
SABA CIREBON - GOLKAR dan PAN, akhirnya mendukung bacapres Prabowo Subianto. Sudah diprakirakan, sejak manuver penjajagan koalisi permanen.
Dua bulan lalu, pihak Golkar dan PAN menemui Prabowo selaku ketum Gerindra. Sebelumnya sudah lebih dulu duet dengan PKB. Golkar dan PAN masih bersama Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), setelah PPP loncat ke koalisi PDIP.
Saya pernah merilis tulisan bertajuk Koalisi Permanen & Efek "Ekor Jas" pada paruh Juni lalu. Soal penjajagan koalisi permanen tadi. Akhir pekan ini terwujud. Mengakhiri dua koalisi sebelumnya. KIB dan KKIR (Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya). Dengan demikian, empat partai bergabung mengusung bacapres Prabowo. Praktis menjadi mayoritas dukungan parlemen. Mencapai 46,2% atau lebih dari dua kali prasyarat ambang batas pilpres yang 20%.
Baca Juga: Lukisan Ditubuh Binaraga Jebor di Majalengka Ini, Teryata Ada Makna Dibaliknya
Merapatnya Golkar dan PAN, dimaklumi. Dua parpol yang menjadi koalisi permanen empat parpol adalah mitra pemerintahan Jokowi. Sejak awal, tak mudah terjadi pergeseran. Tak kecuali PDIP dan PPP yang tak akan berlabuh ke koalisi perubahan dengan figur Anies Baswedan. Apalagi dua poros Ganjar dan Prabowo beroleh dukungan istana.
Kalkulasi politiknya begitu. Betapa pun masih dimungkinkan pergeseran. Semisal poros Ganjar bergabung kubu Anies, atau sebaliknya -- rasanya sangat kecil kemungkinan. Bila dan bila terjadi, maka kembali head to head pasangan kandidat.
Deklarasi koalisi permanen boleh jadi bikin pening PDIP. Dari sini, dimungkinkan geliat lanjutan. Ganjar tetap didorong PDIP dan PPP atau olahan menu baru. Mungkin saja, merapat ke Prabowo dengan proposal bawapres. Lagi-lagi, kembali dengan hanya dua kandidat.
Baca Juga: Wooow..! Burung Garuda Raksasa Warga Muncul di Indramayu, Begini Penampakannya
