SABACIREBON - Semangat "kasundaan" Jawa Barat sejatinya dapat memberikan kontribusi terdepan bagi kemajuan bangsa dan negara mendatang.
Demikian Dr. Ary Ginanjar Agustian (ESQ) dalam Dialog Kebangsaan yang diinisiasi HD Sutrisno Institute arahan Agung Suryamal di Bandung, Selasa petang, 10 Januari 2023.
Dikatakan, warga Jabar dengan 33 juta pemilih dari sekira 50 juta jiwa penduduk hendaknya menjadi kekuatan bagi perubahan itu. "Jumlah terbesar di tanah Sunda. Bukan cuma sebatas kepentingan pemilu," tegasnya.
Baca Juga: Azis Kepincut dan Akhirnya Pindah ke Moncong Putih, Begini Tanggapan DPP Demokrat
Bagaimana caranya? Motivator nasional itu mendorong untuk menggelar berbagai "event" yang mengacu terbangunnya karakter bangsa. Semangat 'kasundaan' Jawa Barat telah menginspirasi semangat bangsa dan negara. "Makna terkandung lewat lagu 'Manuk Dadali' sarat pesan nasionalisme," ungkap Ary Ginanjar.
Dipandu moderator Prof. Dr. Cecep Darmawan, MH, MSi bertajuk "Memperkuat Integrasi & Karakter Bangsa dalam Rangka Mewujudkan Keadilan dan Kesejahteraan" dihadiri sejumlah tokoh Jabar.
Mereka antara lain HD Sutisno, Burhanudin Abdullah (mantan Gubernur Bank Indonesia), Laksamana Pur. TNI Ade Supendi (mantan Kepala Staf AL), Letjen Pur. Pol. Nanan Soekarna (mantan Wakapolri), Nu'man Abdul Hakim (mantan Wagub Jabar), Eka Santosa (mantan Ketua DPRD Jabar), Perry Tristianto (pengusaha), Dindin S Maolani (mantan aktivis advokat), Noery Panji (Ketum AMS), Prof. Dr. Obsatar Sinaga (Rektor Uninus), dan Amien Soeparmin (mantan anggota DPR-RI dan Waka DPRD Jabar).
Baca Juga: Sambo Minta Maaf
Ary Ginanjar pada kesempatan itu juga menyinggung masalah "keterbelahan" dan moral. Politik telah memecah belah. Pun Ikhwal eksistensi diri dan berlomba jabatan. "Banyak yang ingin eksis dengan jabatan yang akhirnya memecah," kata Ary lagi.