Presiden Jokowi: Dana APBN dan APBD Prioritaskan Beli Produk Dalam Negeri

- 15 Juni 2022, 10:54 WIB
Preiseden Joko Widodo buka Peresmian Pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Pengawasan Intern Pemerintah (APIP).
Preiseden Joko Widodo buka Peresmian Pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Pengawasan Intern Pemerintah (APIP). /Humas Kemensetneg/


SABACIREBON - Presiden menegaskan agar priotaskan pembelian produk dalam negeri dalam pemanfaatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) maupun anggaran pendapatan belanja daerah (APBD).

“Ini yang harus dikawal, ini yang harus diawasi dan saya minta ini betul-betul berhasil. Sehingga bisa men-trigger pertumbuhan ekonomi, growth kita menjadi tambah, lapangan kerja menjadi makin banyak karena kita beli produk-produk produksi dalam negeri,” ujar Presiden.

Presiden menegaskan hal tersebut dalam acara Peresmian Pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) Tahun 2022 di Istana Negara, Jakarta, pada Selasa, 14 Juni 2022.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Bandung Raya Hari Ini Rabu 15 Juni 2022: Waspadai Hujan Lebat Disertai Petir

Pada kesempatan itu Presiden Joko Widodo menginstruksikan APIP dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) untuk terus mengawal realisasi komitmen pemanfaatan APBN) dan APBD untuk belanja produk dalam negeri.

Kepala Negara juga mengingatkan tiga hal penting belanja pemerintah pusat maupun daerah.

Pertama menciptakan nilai tambah, kedua membangkitkan pertumbuhan ekonomi, dan ketiga efisien. Karenanya disayangkan apabila APBN dan APBD digunakan untuk membeli produk impor.

“Ini uang rakyat, uang yang dikumpulkan dari pajak baik PPn, PPh, PPh badan, PPh perorangan, PPh karyawan, dari bea ekspor, dari PNPB dikumpulkan dengan cara yang tidak mudah, kemudian belanjanya belanja produk impor,” ucap Kepala Negara seperti dikutip dari Humas Kemenstneg.

Baca Juga: Kemenag Tetapkan 28 Guru Besar di PTKI, Siapa dari UIN Sunan Gunung Jati Bandung?

Presiden menyebut bahwa masih ada pihak-pihak, baik dari pemerintah pusat atau daerah, yang masih memilih produk impor dibandingkan produk dalam negeri.

Halaman:

Editor: Asep S. Bakrie

Sumber: Humas Kemensetneg


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x