Sementara itu, Indonesia Crude Price (ICP) meningkat hampir 2 kali lipat dari $36,5 per Juni 2020 dibanding $70,06 atau Rp1 juta per Juni 2021.
Dari sisi penjualan di hilir, permintaan BBM berangsur pulih walaupun bisa dibilang masih jauh dibandingkan keadaan normal.
Baca Juga: Buka Suara soal Hubungannya dengan Henny Rahman Sebelum Menikah, Alvin Faiz: Supaya Tidak Fitnah!
Pertamina sendiri menghadapi tantangan sulit ketika tingginya harga minyak yang terjadi.
“Tingginya harga minyak memberikan tekanan signifikan atas beban pokok produksi BBM, meski begitu Pertamina tidak menaikkan harga BBM,” ucap Fajriyah.
Pertamina tidak menaikkan harga BBM karena mempertimbangkan penurunan daya beli masyarakat akibat pandemi Covid-19.
Baca Juga: Ungkap Hubungannya dengan Zikri Daulay, Alvin Faiz : Yang Manasin Pihak Luar dan Netizen Saja
“Tentu saja Pendapatan dan Laba dari sektor Hilir menjadi cukup tertekan, namun ini merupakan salah satu bentuk kontribusi Pertamina untuk membantu masyarakat di tengah pandemi Covid-19" kata Fajriyah.
Agar bisa bertahan, Fajriyah mengungkapkan kalau Direksi, Komisaris dan Pekerja Pertamina tidak tinggal diam dan terus melakukan langkah-langkah strategis terutama untuk peningkatan pendapatan.
Langkah-langkah yang diambil Pertamina untuk optimalisasi di antaranya adalah sebagai berikut: