Network
PR CIREBON - Ketua Umum Partai Golkar sekaligus Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan terkait realisasi anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) per tanggal 16 April 2021.
Menurut Airlangga Hartarto, realisasi anggaran PEN tersebut mencapai Rp 134,07 triliun atau setara dengan 19,2 persen dari pagu anggaran sebesar Rp 699,43 triliun.
“Secara keseluruhan, realisasi PEN mencapai 19,2 persen dari pagu Rp 699,43 triliun,” ujar Airlangga Hartarto.
Baca Juga: Ingin Rumah Tetap Bersih dan Rapi? Simak Tips Berikut Ini
Selain itu, Airlangga Hartarto yang juga menjabat sebagai Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) menuturkan bahwa realisasi anggaran PEN per Maret 2021 mengalami kenaikan sebesar 19,2 persen.
Hal tersebut meningkat dibandingkan periode yang sama dengan bulan sebelumnya, yakni sebesar Rp 24,36 triliun.
Lebih lanjut, Menko Airlangga juga merinci bahwa untuk sektor kesehatan dari pagu Rp 175,52 triliun, realisasinya Rp 18,59 triliun atau 10,6 persen, sedangkan bidang perlindungan sosial dari pagu Rp 150,88 triliun, realisasinya Rp 47,92 triliun atau 31,8 persen.
Baca Juga: Ingin Miliki Rambut Panjang yang Sehat? Simak 8 Makanan yang Perlu Dikonsumsi
Sementara untuk program prioritas dari pagu Rp 125,17 triliun, realisasinya Rp 14,90 triliun atau 11,9 persen.
Kemudian, untuk dukungan UMKM dan korporasi, dari pagu Rp 191,13 triliun, realisasinya sebesar Rp 37,71 trilun atau 19,7 persen.
Selanjutnya, untuk insentif usaha, dari pagu Rp 56,7 triliun, realisasinya 14,95 triliun atau 26,4 persen.
Di lain pihak, pengamat kebijakan publik Trubus Rahardiansyah menilai bahwa realisasi anggaran yang telah mencapai 19 persen di kuartal I tahun 2021 telah menunjukkan upaya pemerintah dalam penanganan pandemi Covid-19.
“Saya kira kasus Covid-19 ini kan masih terus berlanjut. Mungkin selama tahun 2020 kemarin pemerintah masih meraba-raba pos sektor apa yang harus dioptimalkan," ujar Trubus.
"Nah sekarang pemerintah sudah lebih paham untuk mengoptimalkan anggaran di masing-masing sektornya. Artinya pemerintah serius untuk menangani pandemi dan pemulihan ekonomi,” tuturnya menambahkan.
Baca Juga: Joshua Suherman dan Clairine Clay Fitting Baju untuk Lamaran, Jojo: Aneh Bener Lu
Trubus mengatakan bahwa penggelontoran dana PEN tersebut juga perlu diikuti dengan transparansi dan pengawasan yang terstruktur.
Alokasi dana PEN itu juga harus diikuti dengan transparansi, agar publik bisa mengetahui anggaran telah digunakan dengan benar.
“Kemudian Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional data mengevaluasi serapan anggaran apakah perlu ditambah di sektor kesehatan agar vaksinasi dapat berjalan lebih cepat,” pungkasnya.***
