Network
PR CIREBON – Datang kabar duka terkait wafatnya salah seorang ulama besar Tanah Air yang sosoknya banyak dicintai oleh masyarakat di Indonesia yakni Syekh Ali Jaber.
Syekh Ali Jaber menghembuskan nafas terakhirnya pada hari Kamis, 14 Januari 2021.
Atas kabar wafatnya ulama besar di Indonesia Syekh Ali Jaber, banyak tokoh pejabat publik, maupun organisasi menyampaikan rasa duka yang mendalam.
Baca Juga: Sampaikan Belasungkawa Atas Meninggalnya Syekh Ali Jaber, Refly Harun: Semoga Diterima Segala Amal
Sebelum wafat, Syekh Ali Jaber sudah cukup lama menjalani aktivitas dakwahnya di Indonesia.
Sejak 2008, ulama kelahiran Madinah Arab Saudi pada 3 Februari 1976 itu berdakwah di Indonesia.
Syekh Ali Jaber sempat diberi hak kewarganegaraan Indonesia oleh mantan Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Baca Juga: BMKG: Gempa 5,9 Magnitudo Guncang Kabupaten Majene Sulawesi Barat
Mantan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) lantas menyampaikan rasa duka dan belasungkawa terkait wafatnya Syekh Ali Jaber.
Hal ini disampaikan SBY melalui unggahan media sosial Twitter @SBYudhoyono pada Kamis 14 Januari 2021.
“Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un. Dengan rasa duka yang mendalam, saya mendoakan kiranya Allah SWT menerima berpulangnya hambaNya yg soleh- Syekh Ali Jaber,” tutur SBY dalam cuitan Twitter @SBYudhoyono yang dikutip Cirebon.Pikiran-Rakyat.com.
Baca Juga: Mahfud MD Ungkap Sosok Syekh Ali Jaber yang Rendah Hati: Beliau Memanggil Saya Guru atau Ayah
“Semoga sang Kholik juga menerima segala amal ibadah almarhum dan husnul khatimah,” doa SBY.
SBY mengaku bahwa dirinya kenal dan mengidolakan sosok Syekh Ali Jaber.
Menurutnya, Syekh Ali Jaber merupakan sosok ulama yang teduh dalam dakwahnya yang mencerdaskan umat.
Baca Juga: Syekh Ali Jaber Meninggal Dunia, Mahfud MD Ungkap Almarhum Ingin Cetak Sejuta Penghafal Al-Quran
Tutur kata Syekh Ali Jaber pada setiap syiar dan dakwahnya sangat jauh dari kata-kata kebencian (hatred) dan permusuhan (hostility).
Mendengar ceramah Syekh Ali Jaber, mempu membuat hati SBY menjadi tenteram dan penuh rasa syukur karena memang itulah ajaran Islam yang sejati.
Baca Juga: Orang Pertama di Jawa Tengah yang Divaksin Covid-19, Ganjar Pranowo: Rasanya Seperti Digigit Semut
Yaqut Cholil Qoumas yang merupakan Menteri Agama Republik Indonesia (Menag RI) dalam aktivitas kunjungan kerja di Lampung juga menyampaikan rasa duka dan belasungkawa yang mendalam atas wafatnya Syekh Ali Jaber.
"Innalillahi wa inna ilaihi raji'un. Kita sangat berduka atas wafatnya Syekh Ali Jaber. Jasa almarhum sangat besar dalam dakwah di Indonesia," tutur Menag Yaqut Cholil Qoumas yang dikutip Cirebon.Pikiran-Rakyat.com dari Laman resmi Kemenag RI.
"Semoga almarhum senantiasa mendapat rahmat dan tempat terbaik di sisi Allah," doa Menag untuk Syekh Ali Jaber.
Baca Juga: SBY: Syekh Ali Jaber Ulama yang Teduh, Dengar Ceramahnya Buat Hati Saya Tentram dan Bersyukur
Kepergian Syekh Ali Jaber tentu saja menimbulkan rasa kehilangan yang besar untuk Indonesia.
"Wafatnya ulama menjadi kehilangan besar buat Indonesia. Mereka adalah panutan umat, tempat masyarakat belajar agama. Selama ini, almarhum juga terus mengedukasi umat tentang pencegahan Covid-19," sambung Menag Yaqut.
Tak hanya Menag Yaqut, salah seorang kepala daerah yakni Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil juga menyampaikan belasungkawa.
Baca Juga: Kenang Syekh Ali Jaber, SBY: Sempat Jenguk dan Doakan Istri, Buat Saya Tetap Kuat Hadapi Cobaan
Hal ini disampaikannya melalui akun Facebook Ridwan Kamil.
“Turut berduka cita yang begitu mendalam, atas berpulangnya Guru kita, teladan kita, ulama kita Syekh Ali Jaber. Semoga husnul khatimah dan Allah Swt tempatkan almarhum di tempat terbaik di sisiNYA. Doa terbaik dari kami semua,” tutur Gubernur Jawa Barat yang dikutip Cirebon.Pikiran-Rakyat.com dari postingan Facebook Ridwan Kamil.
Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil mengaku bahwa berkat Syekh Ali Jaber dirinya jadi terinspirasi untuk menghadirkan program 1 Desa 1 Hafidz Quran.
“Selamat jalan Syekh Ali Jaber, insya Allah keteladanan engkau akan kami jadikan pegangan dalam nilai-nilai hidup kami di dunia,” pungkasnya.
***
