PR CIREBON — Anton Medan, yang memiliki nama asli Ramdhan Effendi, mantan Ketua Umum Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI), tutup usia dengan dinyatakan dalam kondisi menderita penyakit stroke dan diabetes.
Anton Medan meninggal dunia di usia 63 tahun, di kediamannya, Kompleks Pesantren At-Taibin, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada hari Senin, 15 Maret 2021.
"Tadi pagi saya kaget dengar bapak kurang sehat. Siang tadi jam 14.30 WIB dikabarin sudah tidak ada," ungkap putra keenam Anton Medan, Delly Viki Ramdani, dikutip Cirebon.Pikiran-Rakyat.com dari Antara.
Dituturkan Delly, bahwa ayahnya sebelum menghembuskan nafas terakhirnya, sempat terjatuh dari tempat tidur, hingga membuat kondisi tubuh Anton Medan belakangan ini menjadi terpuruk.
Anton Medan sempat dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cibinong, untuk mendapatkan pertolongan, tapi ternyata sudah wafat sejak di rumah.
Almarhum disemayamkan di rumah duka, menunggu para kerabat bertakziah.
Meski belum ditentukan waktunya, pemilik nama tionghoa Tan Hok Liang itu akan dimakamkan di area pesantren, tepatnya di sebelah Masjid Tan Kok Liong.
Diketahui, Almarhum Ramdhan Effendi atau yang akrab disapa Anton Medan, sudah menyiapkan makam di kediamannya, kompleks Pesantren At-Taibin, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, sejak tahun 2005.
"Bangunan ini (makam) sudah dibangun sejak lama, selesainya pada tahun 2005," ujar putra keenamnya, Delly Viki Ramdani.
Baca Juga: Warga Malaysia Marah! Sebut Aturan Protokol Kesehatan Covid-19 Tumpul Buat Pejabat Tinggi Pemerintah
Makam tersebut dibangun pada tanah seluas 4 meter x 4 meter, memiliki atap tiga tingkat berwarna hijau tua.
Anton Medan yang setelah muallaf juga menjadi seorang Mubalig, selalu berharap dirinya mendapatkan doa terbak dari para Santri ketika jenazahnya dikebumikan di lingkungan pesantren.
"Alasannya, kalau elu-elu pada engga doain gua, gua punya santri yang doain," ujar Delly menirukan pesan almarhum.
Dikatakan Delly, prosesi pemakaman ayahnya, Anton Medan, akan dilaksanakan hari Selasa, 16 Maret 2021, dikarenakan masih menunggu anak-anak Anton Medan yang lainnya, serta para kerabat bertakziah ke rumah duka.
"Masih menunggu saudara-saudara saya, jadi belum ditentukan jam pemakamannya," tutur Delly.
Terpisah, Ketua umum DPP PITI Ipong Hembing Putra menyampaikan kabar duka bahwa Anton Medan meninggal karena penyakit yang dideritanya.
"Sakit stroke dan diabetes. Kejadian tadi menjelang siang," ungkapnya dikutip dari PMJ.
Ipong menuturkan, kalau sosok Anton Medan selama ini dikenal sebagai mantan preman di Indonesia. Ia telah bergelut dengan dunia kejahatan sejak usianya masih 12 tahun.
Namun, Anton Medan kemudian insyaf dan bertobat menjadi seorang mualaf. Sampai menjadi seorang pendakwah atau mubalig.
Anton Medan lahir di Tebing Tinggi, Sumatera Utara, 10 Oktober 1957. Ia menjadi mualaf sejak 1992.
Ia mendirikan rumah ibadah yang diberi nama Masjid Jami' Tan Hok Liang. Masjid itu terletak di areal Pondok Pesantren At-Ta'ibin, Pondok Rajeg, Cibinong.***