PR CIREBON — Imlek merupakan tahun baru bagi orang Tionghoa.
Acara perayaan Tahun Baru Imlek setiap tahun selalu meriah dan menarik perhatian.
Seiring semakin dekatnya perayaan Imlek, saat ini dunia dan juga Indonesia justru tengah berada dalam situasi tanggap pandemi Covid-19.
Baca Juga: PPKM Tidak Efektif, Netty: Kebijakan Setengah Hati Bawa Situasi Sulit dan Pandemi Tidak Terkendali!
Sehingga, dalam merayakan Imlek haruslah menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 secara ketat.
Seperti apa yang tengah direncanakan oleh pihak objek wisata nasional Taman Safari Indonesia (TSI) yang berlokasi di Kawasan Puncak, Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Rencananya TSI akan menggelar perayaan Imlek 2021, pada 12 Februari mendatang.
Pihak TSI mengemukakan untuk tempat perayaan Imlek 2021 akan dipusatkan di area Istana Panda Indonesia dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes) secara ketat.
"Acara ini juga dikemas lebih sederhana, hal ini mengingat situasi pandemi Covid-19 yang masih belum berakhir," kata General Manager TSI Bogor, Emeraldo Parengkuan yang dikutip Cirebon.Pikiran-rakyat.com dari Antara.
Didampingi Humas TSI Cisarua Yulius H Suprihardo, ia menjelaskan rangkaian acara yang akan menerapkan protokol kesehatan secara ketat sesuai standar pencegahan Covid-19.
Acara itu akan berlangsung selama tiga hari, dimulai hari Jumat, 12 Februari 2021.
"Acara sendiri dimulai pada pukul 08.00 WIB hingga sore hari," kata Aldo.
GM TSI Bogor menyebutkan, pihaknya telah memasang berbagai dekorasi dengan ornamen yang didominasi warna merah disertai gantungan lampion di setiap sudut untuk memperingati Imlek.
Beragam pertunjukkan seperti atraksi liong dan barongsai yang merupakan ikon perayaan Imlek, serta menghadirkan para penari khas Tiongkok, akan ditampilkan dalam perayaan Imlek 2021 di TSI.
Di samping itu, TSI Cisarua juga akan memperkenalakn satwa ‘takin’, satu-satunya jenis satwa yang hanya bisa dilihat di Istana Panda Indonesia, maupun di Kawasan Asia tenggara.
Takin atau Bidorcas Taxicolor merupakan satwa yang hidup di daerah Pegunungan Himalaya. Hewan tersebut memiliki panjang tubuh mencapai 1,2 meter.
"Pengenalan takin ini dikemas dalam acara 'keeper talk' yang akan berlangsung pada pukul 14.00 WIB, dan pengunjung dapat berinteraksi dengan perawat satwa (keeper) yang akan menjelaskan keberadaan satwa unik ini," tandas Emeraldo Parengkuan.***