Network
SABACIREBON - Ribuan warga RW 14 Jembar Agung kelurahan Karyamulya, Kecamatan Kesambi Kota Cirebon terpaksa hingga kini tak memiliki ketua RW definitif.
Penyebabnya proses pemilihan ketua RW setempat yang semestinya telah dilakukan akhir tahun 2021 lalu, gagal digelar.
Ada beberapa hal yang membuat proses pemilihan waktu itu deadlock dan berlarut hingga tujuh bulan ini.
Baca Juga: Laga Perdana Grup C Piala AFF U16 2022 Diwarnai Kejutan, Myanmar Taklukkan Australia dengan Skor 3-2
Salah satu calon ketua RW yang ikut pemilihan, Herawan Effendi, menuturkan, proses pemilihan awalnya berjalan sesuai dengan Perwali nomor 49 tahun 2020.
Pemilihan ketua RW sendiri diikuti dua bakal calon, dan ia menjadi salahsatunya.
"Pemilihan tahapannya saat itu sudah sesuai amanat SK Walikota, yang ditandatangani camat Kesambi," kata Herawan.
Baca Juga: Wow.. Bikin Ngiler...Inilah Daftar Penghasilan Pebulu Tangkis
Begitupun panitia lanjutnya, sudah melaksanakan tahapan hingga penetapan bakal calon. Namun karena calon yang menjadi rivalnya tak memenuhi syarat, kemudian yang bersangkutan diminta untuk melengkapinya.
"Tapi ternyata ia tak bisa memenuhinya. Padahal untuk melengkapi persyaratan waktu itu masih ada hingga tanggal 10 Desember," ucapnya.
Menurutnya, ternyata atas
keputusan panitia tersebut, yang bersangkutan malah menyatakan keberatan.
Alih-alih berusaha untuk memenuhi persyaratan di waktu yang tersisa, ia
justru melakukan komunikasi dengan ketua salahsatu ormas di Kota Cirebon.
"Dia menyampaikan keberatan, bahasa dia digugurkan. Padahal hanya ada perbedaan mengenai waktu verifikasi, saya terima perbedaan persepsi," sambungnya.
Menurutnya yang bersangkutan diluar kota, jadi tidak datang, dan dinyatakan tidak memenuhi persyaratan.
Sementara dari informasi yang diterimanya sebagai salahsatu calon, ketua ormas yang diajak komunikasi bakal calon rivalnya itu diduga melakukan intervensi terlalu jauh.
"Yang bersangkutan melakukan sanggahan atas keputusan panitia. Sedangkan sanggahan itu tidak diatur dalam Perwali Ada intimidasi, sampai akhirnya. Didepan lurah, tanggal 20 Desember, lima panitia menyatakan mundur," paparnya.
Proses pergantian ketua RW itu akhirnya berlarut-larut belum bisa digelar. Sedangkan selama enam bulan dipimpin seorang Pjs yang kini tugasnya habis.
Baca Juga: Jadwal Lengkap Film dan Harga Tiket di Bioskop CGV Transmart Kota Cirebon, Selasa 2 Agustus 2022
Atas nama pribadi kemudian Herawan bersurat ke kelurahan untuk meminta penjelasan terkait proses pemilihan. Sebagai respon akhirnya dibentuk panitia baru yang dalam pandangannya terkesan ada beberapa kejanggalan.
Diantaranya, dua diantara lima panitia yang baru merupakan panitia lama yang dulu sempat mengundurkan diri.
"Jadi pertanyaan, apakah panitia yang baru ini, melanjutkan proses yang dulu sempat berjalan, atau memulai dari awal," kata Herawan.
Sementara itu, kolega Herawan Effendi yang tergabung dalam FKPPI berpendapat, meskipun belum ada contoh setingkat, namun logikanya, panitia yang baru melanjutkan proses tahapan yang dulu sempat berjalan sampai tahap penetapan calon ketua RW. ***
