Pelesir Liburan Idul Fitri ke Kota Wali, Ini Destinasi Wisata Cirebon Bernilai Sejarah dan Religi Tinggi

- 16 Mei 2021, 07:30 WIB
Sejumlah orang sedang melakukan ziarah di makam Sunan Gunung Djati, Cirebon.*/
Sejumlah orang sedang melakukan ziarah di makam Sunan Gunung Djati, Cirebon.*/ /Dok. Disporbudpar Kota Cirebon

PR CIREBON — Beberapa daerah di Indonesia yang terdapat jejak ‘Wali Songo’ atau penyebar agama Islam di Nusantara zaman dahulu, daerah tersebut mendapat julukan sebagai ‘Kota Wali’. Salah satunya yakni Cirebon.

Cirebon berada di provinsi Jawa Barat bagian utara, di mana wilayahnya menjadi jalur perlintasan dari arah Jawa Tengah dan Jawa Timur menuju ibu kota Jakarta.

Sejak zaman kolonial, Cirebon selalu ramai karena terdapat banyak aktivitas perdagangan jalur darat maupun jalur laut (pelayaran).

Baca Juga: Lakukan Diskusi dengan Erdogan Soal Kondisi Palestina, Jokowi: Indonesia Mengutuk Serangan Israel

Disebut Kota Wali karena pemrakarsanya adalah seorang tokoh Wali Songo, yaitu Syeikh Syarifhidyatullah atau lebih dikenal dengan nama Sunan Gunung Djati.

Dari ajaran Islam yang ditanamkannya di Cirebon mempengaruhi visual fisik kota dengan konsepsi sosial kota Islami pada umumnya di Jawa.

Oleh karenanya, banyak ditemukan objek-objek wisata bernuasa religi yang bernilai sejarah tinggi di Cirebon. 

Baca Juga: Alami Refluks Asam di Lambung? Penelitian Sebut Permen Karet Bisa Mengatasinya!

Saatmomen liburan Idul Fitri atau hari libur lainnya, berikut ini dijabarkan beberapa destinasi wisata yang sangat digandrungi oleh masyarakat luas.

1. Makam Sunan Gunung Djati

Wisata religi makam Sunan Gunung Djati lokasinya berada tak jauh dari pusat Kota Cirebon, kira-kira sekitar enam kilo meter dari Balai Kota Cirebon ke arah utara.

Baca Juga: Tingkatkan Kewaspadaan Karena Covid-19, Taiwan Putuskan untuk Lakukan Pembatasan Ketat

Tempatnya begitu sarat sejarah, dengan bangunan berpola arsitektur perpaduan Jawa, Cina dan Arab. Keunikan lainnya, memiliki sembilan pintu dengan susunannya bertingkat dan nama yang berbeda-beda.

Namun, bagi pengunjung hanya boleh masuk sampai di pintu ke lima saja. Karena, pintu-pintu berikutnya hanya diperuntukan bagi keturunan Sunan Gunung Djati.

Banyak sekali peziarah yang datang ke makam Sunan Gunung Djati, bukan hanya dari masyarakat dekat Kota Cirebon saja, malahan dari luar Jawa pun ada.

Baca Juga: Apa itu Nakba? Berikut Ulasan Sejarah yang Berarti Malapetaka bagi Rakyat Palestina

Juga dari kalangan etnis Tionghoa. Dalam sejarahnya pun, Sunan Gunung Djati pernah syiar Islam sampai negeri China, sampai beristrikan putri Kaisar Hong Gie, yaitu Ong Tien Nio.

Satu hal yang harus diingat bagi pengunjung, dikarenakan ini adalah wisata religi maka diharapkan jangan berbuat teledor, dengan tetap menjalankan norma dan etika yang berlaku di makam Sunan Gunung Djati.

2. Petilasan Sunan Kalijaga

Baca Juga: Ramalan Horoskop 16 Mei 2021: Capricorn, Aquarius, dan Pisces, Hasil Positif Akan Dituai

Wisata religi lainnya di Kota Cirebon yakni Petilasan Sunan Kalijaga yang berada di jalan Pramuka, Kelurahan Kalijaga, Kecamatan Harjamukti, atau sekitar berjarak 1 kilo meter dari terminal bus Harjamukti.

Sebagaimana diketahui dalam sejarah Wali Songo, Sunan Kalijaga pernah singgah juga menetap di Cirebon, meski dilakukannya dalam kurun waktu yang berbeda namun lumayan lama.

Kedatangan pertamanya yaitu untuk menimba ilmu. Kemudian kedatangan berikutnya syiar Islam sebagai wali. Dan, merintis pembangunan Kerajaan Cirebon.

Baca Juga: Ramalan Horoskop 16 Mei 2021: Libra, Scorpio, dan Sagitarius, Waktu yang Tepat untuk Kerjakan Semua Tugas

Di Petilasan Sunan Gunung Djati ini terdapat Masjid Keramat, juga terdapat sumur kuno. Yang konon katanya sumur ini sudah berumur ratusan tahun hingga disebut ‘Sumur Wasiat’. Umumnya pengunjung yang datang ke sini untuk berziarah dan berdoa.

Meski berada di Kota Cirebon yang dikenal suhu udaranya panas, namun di Petilasan Sunan Kalijaga selalu terasa adem. Pasalnya, terdapat hutan lindung dengan banyak pohon-pohon besar yang rindang. Hingga banyak kera-kera bergelantungan pada pohon itu.

3. Keraton Kasepuhan

Baca Juga: Ramalan Horoskop 16 Mei 2021: Aries, Taurus, dan Gemini, Kontrol Diri dan Jangan Bersikap Egois

Keraton Kasepuhan berada di sebelah selatan pusat Kota Cirebon atau alun-alun. Tepatnya, di kampung Mandalangan, Kelurahan Kasepuhan, Kecamatan Lemah Wungkuk.

Berkunjung ke Keraton Kasepuhan, kita bisa belajar sejarah juga melihat banyak peninggalan-peningalannya berupa pusaka dan jimat.

Selain itu, kita juga bisa berswafoto pada bangunan keraton yang bernilai sejarah arsitektur tinggi.

Baca Juga: Ramalan Horoskop 16 Mei 2021: Cancer, Leo, dan Virgo, Tekanan Mental Akan Menghantui

Setelah Sunan Gunung Djati wafat pada abad ke-16, kemudian digantikan oleh cicitnya yang bernama Pangeran Emas Zaenal Arifin dan bergelar Panembahan Pakungwati I.

Pada tahun 1529 ia membangun keraton baru di sebelah barat daya keraton lama. Keraton baru ini juga dinamai Keraton Pakungwati.

Kemudian, di tahun 1969 Kesultanan Cirebon terbagi dua menjadi Kesultanan Kanoman dan Kasepuhan.

Pengunjung bisa juga masuk ke Keraton Kanoman yang berada di Jalan Winaon, Kampung Kanoman, Kelurahan/Kecamatan Lemah Wungkuk, yang tak kalah menarik dari Keraton Kasepuhan untuk berwisata sejarah.

Daya tariknya yang memikat, tak hanya dari masyarakat sekitar, dan luar daerah saja, bahkan dari Kesultanan Malaysia dan Brunei pun sering datang berkunjung ke Keraton Kasepuhan dan Keraton Kanoman.

Baca Juga: Ceritakan Ketakutan Atta Halilintar Memeluk Dirinya, Aurel Hermansyah: Kita Tidur Disekat Guling!

4. Goa Sunyaragi

Goa Sunyaragi tempatnya tak jauh dari pusat Kota Cirebon, yaitu di Jalan Brigjend Dharsono (By Pass), Kecamatan Kesambi.

Merupakan situs yang unik untuk dikunjungi. Tempat ini sejarahnya masih ada keterkaitan dengan Keraton Kasepuhan.

Adalah sebagai Taman Kelangenan atau taman kenikmatan serupa Taman Sari yang berfungsi untuk menyepi. Terdapat banyak benda arkeologis menambah kesakralan wisata sejarah.

Baca Juga: Raffi Ahmad dan Nagita Slavina Beri Ukkasya Amplop THR Berisi Uang Langka

Goa Sunyaragi tampak dibangun dengan batu-batu karang yang dibentuk corak ‘Mega Mendung’ seperti motif batik khas Cirebon.

Suasananya klasik, karena ada ukiran kanigaran bentuk bunga persik, matahari dan teratai serta tempelan keramik Cina penuh gaya Tiongkok kuno.

Itulah beberapa objek wisata sejarah dan wisata religi yang paling dikenal di Kota Cirebon.

Jangan lupa, sambil berekreasi bisa juga mencicipi panganan khas Cirebon yang rasanya sungguh tiada tara kelezatannya, seperti Empal Gentong, Tahu Gejrot, Nasi Jamblang, dan lain sebagainya.***

Editor: Tita Salsabila


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x