Gelombang Tinggi di Rancakalong Pelabuhan Ratu Merusakkan Puluhan Rumah

- 4 Juli 2022, 11:16 WIB
Gelombang Tinggi di Pelabuhan Ratu mulai merusakkan rumah./pikiran-rakyat.com
Gelombang Tinggi di Pelabuhan Ratu mulai merusakkan rumah./pikiran-rakyat.com /

 

SABACIREBON-Dampak gelombang tinggi di perairan Indonesia mulai membawa masalah.

Diperkirakan akan mencapai ketinggian 2 m, gelombang tersebut akan bertahan 12 jam sampai dua hari kemudian.

Beberapa nelayan dan penduduk di perairan Pantai Selatan P. Jawa, terutama Jabar, mulai mengkhawatirkan masalah ini.

Beberapa nelayan di Pelabuhan Ratu mengantisipasi untuk tidak melaut karena khawatir akan bahaya yang ditimbulkannya.

Baca Juga: Peringatan Gelombang Tinggi 4 - 6 Meter, pada 3 - 5 Juli 2022 di Perairan Indonesia

Hal itu ditegaskan Manajer Pusat Pengendalian Operasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Pusdalops BPBD) Kabupaten Sukabumi Nanang Sudrajat di Sukabumi menanggapi puluhan rumah di Rawakalong yang rusak berat setrelah dihantam gelombang tinggi.

Seperti dilaporkan Antara puluhan rumah yang berada di pesisir perairan laut  Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat pada Minggu, (3/7) terdampak gelombang tinggi laut selatan yang mengakibatkan beberapa di antaranya rusak berat.

"Ada 38 rumah yang berada di Kampung Cipatuguran dan Rawakalong, Kecamatan Palabuhanratu terdampak bencana gelombang tinggi tersebut," kata Menejer Pusat Pengendalian Operasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Pusdalops BPBD) Kabupaten Sukabumi Nanang Sudrajat di Sukabumi.

Baca Juga: Guys Suka Barang Antik?

Informasi yang dihimpun dari pihak BPBD, dari 38 rumah itu 17 unit berada di Kampung Rawakalong yang enam di antaranya rusak berat, satu rusak sedang dan 10 rusak ringan. Sementara 21 rumah lainnya berada di Kampung Cipatuguran yang kondisinya masih terancam.

Menurut Nanang, meskipun tidak ada korban jiwa pada kejadian, tetapi beberapa keluarga harus mengungsi ke tempat yang lebih aman karena rumahnya rusak berat atau tidak bisa dihuni lagi.

Pihaknya juga sudah menugaskan Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Palabuhanratu untuk berkoordinasi dengan unsur Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Palabuhanratu untuk melakukan assessment dan penanggulangan lainnya.

Baca Juga: Unpad Memilki Kepedulian Tinggi atas Kesejahteraan Masyarakat

"Kami pun mengimbau kepada warga khususnya yang tinggal di daerah pesisir untuk waspada, karena prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gelombang tinggi ini akan terjadi beberapa hari ke depan," tambahnya.

Sementara, salah seorang warga Kampung Rawakalong Aden Mudri mengatakan gelombang tinggi tersebut mulai masuk ke permukiman warga pada Minggu, (3/7) sekitar pukul 09.00 WIB, bahkan volume air laut yang masuk terus bertambah sehingga menyebabkan rumah tetangganya jebol dan rusak berat.

"Tetangga saya yang rumah rusak berat sudah mengungsi ke sanak keluarganya dan kami di sini terus bersiaga khawatir gelombang laut terus meninggi sehingga mengancam keselamatan masyarakat," katanya.
 
Baca Juga: Pembangunan Masjid Raya Al Jabar Dinyatakan Sesuai Targ

Indormasi yang diperoleh dari BMKG melalui rilisnya pada Minggu mengeluarkan surat peringatan dini gelombang tinggi bagi beberapa wilayah di perairan selatan Samudera Hindia, khususnya di bagian selatan Jawa salah satunya Kabupaten Sukabumi.

Dari hasil pendataan BMKG tinggi gelombang di perairan selatan Kabupaten Sukabumi mencapai 4 sampai 6 meter dan diperkirakan fenomena alam 
akan terjadi hingga Selasa, (5/7), sehingga masyarakat yang tinggal di daerah pesisir diminta waspada.

Sebelumnya puluhan perahu nelayan yang ditambatkan di Pantai Minajaya, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat rusak berat dan hilang karena diterjang gelombang tinggi pada Selasa, sehingga mayoritas nelayan setempat tidak bisa melaut saat ini.
 
Baca Juga: PSSI Putuskan Proses Naturalisasi Jordi Amat Jalan Terus, Ini Alasannya

"Dari data sementara jumlah perahu yang berada di Pantai Minajaya, Desa Pasiripis, Kecamatan Surade rusak berat, karam, maupun hilang mencapai 71 unit. Untuk rinciannya yakni hilang sebanyak 36 unit dan rusak berat sekitar 35 unit dan kemungkinan jumlahnya masih akan terus bertambah," kata salah seorang pemilik perahu yang beroperasi di Pantai Minajaya, Ambari, di Sukabumi, Selasa.***

Editor: Aria Zetra

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah