PR CIREBON - Pasukan keamanan Irak menewaskan satu pengunjuk rasa anti-pemerintah menggunakan tembakan dan melukai sedikitnya 40 orang di kota Basra pada hari Jumat 6 November 2020.
Dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari Reuters, hal itu disampaikan langsung oleh sumber keamanan dan seorang pejabat hak asasi Basra.
Peristiwa itu merupakan kasus pembunuhan pertama seorang pengunjuk rasa oleh pasukan keamanan di Basra sejak Perdana Menteri Mustafa al-Kadhimi menjabat pada Mei.
Baca Juga: Tidak Ingin Ada Peperangan, Macron akan Memulangkan Warga Tunisia yang Ada di Prancis
Kementerian dalam negeri Irak mengkonfirmasi kematian itu tetapi mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa tidak ada pasukan keamanan Irak yang diizinkan menggunakan senjata terhadap para demonstran dan sedang menyelidiki insiden itu.
Pergolakan mematikan jarang terjadi sejak protes terhadap elit penguasa Irak dan tuntutan pekerjaan serta layanan sebagian besar mereda awal tahun ini.
Selama berbulan-bulan protes anti-pemerintah yang meletus di bawah PM Adel Abdul Mahdi pada Oktober 2019, lebih dari 500 orang tewas, sebagian besar adalah demonstran muda yang tidak bersenjata.
Baca Juga: Pelaku UMKM Cirebon Yuk Bangkit, PRMN Buka Promosi GRATIS dengan Syarat Berikut Ini
Sumber keamanan Basra dan pejabat HAM mengatakan beberapa lusin pemrotes turun ke jalan-jalan di pusat minyak wilayah selatan negara itu pada Jumat menuntut pekerjaan dan jasa mendasar.