Awalnya pihak Biden menyalahkan Trump atas pembatalan tersebut.
"Sangat memalukan bahwa Donald Trump menghindari satu-satunya debat di mana para pemilih dapat mengajukan pertanyaan, tetapi itu tidak mengherankan," kata juru bicara Biden Andrew Bates, Jumat, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari USA Today.
Baca Juga: Pembatasan Jam Operasional Mulai Berlaku, Sekda Kota Cirebon: Banyak yang Masih Bandel
"Semua orang telah mengetahui bahwa Donald Trump suka menggertak wartawan, tapi jelas dia tidak punya nyali untuk menjawab catatannya kepada pemilih pada saat yang sama dengan Wakil Presiden Biden," sambungnya.
Pihak kampanye Trump menyarankan penundaan debat terakhir setiap satu minggu sehingga debat yang kedua tidak harus diadakan secara virtual.
Direktur komunikasi Trump, Tim Murtaugh, keberatan dengan keputusan komisi tersebut, dengan mengatakan "tidak ada alasan medis" untuk menghentikan debat di Miami karena presiden "sehat dan siap untuk berdebat."
Baca Juga: Minta Bupati hingga Wali Kota untuk Siaga Bencana, Ridwan Kamil: Jabar Siaga Satu
"Juga tidak ada alasan tidak boleh ada total tiga debat presiden seperti yang disepakati Joe Biden," katanya.
"Kami telah menyarankan menggunakan 22 Oktober dan 29 Oktober untuk mengadakan dua debat terakhir. Sudah waktunya bagi komisi yang bias untuk berhenti melindungi Biden dan mencegah pemilih mendengarkan dua kandidat presiden," ujar Tim Murtaugh.
Dia mengusulkan diadakannya debat ketiga dengan pihak kampanye Biden yang tidak berafiliasi dengan Komisi Debat Presiden.