Hamas Sebut Ledakan di Rumah Sakit Menewaskan Ratusan Para Pengungsi

- 18 Oktober 2023, 23:01 WIB
Sebuah pemandangan menunjukkan lokasi serangan Israel terhadap rumah-rumah di Jalur Gaza tengah
Sebuah pemandangan menunjukkan lokasi serangan Israel terhadap rumah-rumah di Jalur Gaza tengah /Mohammed Fayq Abu Mostafa/Reuters/

SABACIREBON - Otoritas Gaza mengatakan bahwa serangan Israel pada Selasa menewaskan sekitar 500 orang di rumah sakit di daerah kantong Palestina itu, tapi Israel berdalih dengan mengatakan bahwa serangan bertubi-tubi Palestina sebagai penyebab ledakan.

Jumlah korban tersebut adalah yang terbesar dalam satu kejadian di Gaza sepanjang kekerasan yang terjadi saat ini, memicu protes di Tepi Barat, Istanbul dan Amman.

Mai Alkalila, Menteri Kesehatan Palestina, menuduh Israel sengaja melakukan "pembantaian" di Rumah Sakit Al-Ahli al-Arabi. Serangan tersebut membunuh ratusan orang dan terjadi selama pemboman intensif selama 11 hari oleh Israel.

Baca Juga: Brutal! Israel Bom Rumah Sakit Al-Ahli di Gaza Ratusan Warga Palestina Meninggal

Sementara itu Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa pihak yang menyerang rumah sakit tersebut adalah "teroris barbar", bukan militer Israel.

Sebelumnya seorang komandan pertahanan sipil Gaza bahwa sebanyak 300 orang terbunuh, namun seorang pejabat kementerian kesehatan mengatakan jumlah yang lebih besar, yaitu 500 orang.

Menurut Hamas, ledakan di rumah sakit tersebut sebagian besar menewaskan para pengungsi.

Baca Juga: Ridwan Kamil Doakan Warga Sipil Palestina Korban Perang, Masjid Rancangannya di Gaza Masih Utuh

Laksamana Muda Daniel Hagari, Juru bicara Militer Israel kepada wartawan bahwa roket yang ditembakkan oleh kelompok militan Jihad Islam Palestina melintasi rumah sakit pada saat serangan terjadi dan kemudian menghantam halaman parkir.

Juru bicara lainnya, Letnan Kolonel Jonathan Conricus, mengatakan kepada CNN bahwa militer menyadap adanya percakapan di mana para militan mengakui adanya kesalahan tembak. Conricus berjanji bahwa pihak militer akan merilis rekaman percakapan tersebut.

Namun pihak Jihad Islam membantah dan mengatakan bahwa tidak ada roket mereka yang menyebabkan ledakan di rumah sakit tersebut, dan mengatakan bahwa mereka tidak melakukan aktivitas apa pun di atau sekitar Kota Gaza pada saat itu.

Baca Juga: Ribuan Warga di Jalur Gaza Mengungsi Gaza Semakin Mencekam, Israel Minta Ini Pada Warganya

Jihad Islam yang didukung Iran ikut ambil bagian dalam serangan pimpinan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober dan, seperti halnya Hamas, juga telah menembakkan banyak roket ke wilayah Israel.

Berita tentang serangan terhadap rumah sakit dan tingginya angka kematian langsung memicu kecaman dari banyak negara menjelang kunjungan Presiden AS Joseph Biden ke Israel.

Rusia dan Uni Emirat Arab menuntut agar segera digelar pertemuan Dewan Keamanan PBB, sementara itu bentrokan pun terjadi di Tepi Barat.***

 

 

Editor: Nurhidayat

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x