Es laut Arktika Capai Batas Minimum Tahunannya

- 27 September 2023, 10:07 WIB
Es Laut Arktika yang kian menipis/Antara
Es Laut Arktika yang kian menipis/Antara /

SABACIREBON  - Es laut Arktika diperkirakan mencapai batas minimum tahunannya pada 19 September, menjadikannya tahun keenam terendah dalam catatan satelit, demikian menurut data terbaru yang dirilis NASA pada Senin (25/9).

Sementara itu, es laut Antarktika mencapai luasan maksimum terendah dalam catatan pada 10 September, saat lapisan es seharusnya tumbuh dengan kecepatan yang jauh lebih pesat selama bulan-bulan tergelap dan terdingin, demikian menurut NASA.

Para ilmuwan melacak fluktuasi musiman dan tahunan karena es laut membentuk ekosistem kutub Bumi dan memainkan sebuah peran penting dalam iklim global.

Baca Juga: Borong Medali Emas, Perak dan Perunggu, SMAN 7 Cirebon Berjaya di POP Kota, Berikut Nama-nama Peraih Medali

Seperti dipublish oleh Antaranews.com dari Xinhua, para peneliti di NASA bersama Pusat Data Salju dan Es Nasional (National Snow and Ice Data Center/NSIDC) Amerika Serikat (AS), menggunakan satelit untuk mengukur es laut yang mencair dan membeku kembali.

Mereka melacak luas es laut, yang didefinisikan sebagai total area lautan dengan fraksi lapisan es setidaknya 15 persen.

Dari Maret hingga September 2023, lapisan es di Arktika menyusut dari luas puncak sebelumnya 14,62 juta kilometer persegi menjadi 4,23 juta kilometer persegi. Jumlah es laut yang hilang cukup untuk menutupi seluruh daratan Amerika Serikat, menurut NASA.

Baca Juga: Kebakaran Hebat Hanguskan Sebuah Cafe dan Gudang di Indramayu, Saksi Mata Sebut Api Muncul Dari..

Es laut di sekitar Antarktika mencapai luas maksimum musim dingin terendahnya pada 10 September lalu, yaitu 16,96 juta kilometer persegi. Angka tersebut 1,03 juta kilometer persegi di bawah rekor terendah sebelumnya yang dicapai pada 1986, menurut NASA.

"Ini adalah rekor terendah es laut di Antarktika," ungkap Walt Meier, seorang ilmuwan es laut di NSIDC. "Pertumbuhan es laut tampak rendah di hampir seluruh benua, bukan hanya di satu wilayah saja."

Meier mengatakan bahwa perubahan tersebut merupakan respons mendasar yang telah berlangsung selama beberapa dekade terhadap kenaikan suhu.***

Editor: Otang Fharyana

Sumber: Antaranews


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x