Network
PR CIREBON - Seorang remaja laki-laki (16) di India dinyatakan meninggal dunia karena kecanduan game online.
Dikabarkan, remaja tersebut meninggal setelah bermain game berhar-hari tanpa dan minum air yang cukup.
Remaja asal negara bagian Andhra Pradesh ini meninggal pada Senin, 10 Agustus 2020 setelah sempat menjalani perawatan di rumah sakit setempat.
Baca Juga: Berpotensi Jadi Calon Presiden 2024, Harta Gatot Nurmantyo Mencapai Rp26,7 Miliar Tanpa Utang
Anak laki-laki yang terus menerus memainkan game PPUBG ini melewatkan makan dan minum hingga mengalami dehidrasi parah.
Menurut laporan kantor berita setempat, setelah pihak keluarga mengetahui tentang kebiasaannya, mereka langsung membawanya ke rumah sakit swasta di Kota Eluru.
Karena mengalami diare yang parah, laki-laki tersebut harus menjalani operasi, namun dia tidak bisa selamat dari operasi dan akhirnya meninggal dunia saat menjalani perawatan.
Baca Juga: Waspadai Kolusi Demi Kepentingan Politik, PA 212 akan Terus Mengawal Pergerakan KAMI
Pengawas Departemen Reserse Kriminal (CID) Kepolisian (SP-Cyber Crimes) Andhra Pradesh, GR Radhika, mengatakan pelanggar siber akan mengeksploitasi anak dengan menawarkan hingga membuatnya kecanduan.
"Dalam beberapa kasus, mereka mengambil anak di bawah umur ke dalam kendali mereka dan menggunakannya untuk kegiatan ilegal seperti penjualan narkoba," ujar Radhika, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Gulf News.
Radhika menambahkan CID menyelenggarakan program untuk pelajar, orang tua, remaja, dan masyarakat guna meningkatkan kesadaran tentang berbagai jenis kejahatan di dunia maya.
Baca Juga: Kritik Pemasangan Masker di Patung Sudirman, Ketua Fraksi PDIP: Pertanda Anies Kebingunan, Panik
"Termasuk penguntitan di dunia maya, penindasan, penjebakan, prostitusi online, perawatan dunia maya, perangkap e-commerce, penipuan pekerjaan, phising pernikahan hingga penipuan OTP," katanya.
Pada beberapa tahun terakhir, PUBG menghadapi kritik di berbagai belahan dunia, hingga diboikot di beberapa negara karena dianggap berbahaya dan membuat ketagihan.
Sebelumnya, pada Maret 2019, video games tersebut juga dilarang di Negara bagian Gujarat, India setelah pemerintah setempat menyebut permain tersebut terlalu membuat ketagihan dan penuh kekerasan dan gangguan ketika menjalani ujian.
Baca Juga: Patung Jenderal Sudirman di Jakarta akan Dipasangkan Masker, Ada Apa?
Sementara di Tiongkok, seorang remaja juga dilaporkan menderita penyakit parah usai kecanduan main game.
Anak laki-laki berusia 15 tahun ini terserang stroke akibat bermain game selama 22 jam tanpa henti, mengutip Nanning TV.
Remaja bernama Xiaobin itu mengalami lumpuh mendadak di lengan dan tangan kiri sebelum dilarikan ke rumah sakit.
Dokter mendiagnosis Xiaobin terkena stroke otak yang dipicu oleh bermain video game secara berlebihan dan kurang tidur.***
