Guncangan yang berasal dari kawasan pelabuhan tersebut, menimbulkan suasana mencekam di ibu kota, di mana kaca rumah penduduk dan bangunan di sebagian Beirut terutama dekat sumber ledakan, pecah, rusak, dan terbakar.
Ledakan besar tersebut, bahkan terdengar hingga Nicosia yang terletak di bagian timur Pulau Siprus yang berjarak 240 kilometer dari asal ledakan.
Baca Juga: Ada Jihyo TWICE hingga Kang Daniel, Deretan Idol K-Pop ini Secara Resmi Mengubah Nama Lahir Mereka
Abboud langsung mengunjungi lokasi ledakan beberapa jam setelah ledakan terjadi. Berbicara di belakang puing dan kepulan asap bangunan, Abboud sempat menangis saat memaparkan kejadian dan kronologi ledakan.
Meski demikian, ia bersama aparat keamanan Libanon belum bisa memastikan penyebab ledakan ini. Namun, Abboud menyebut, sumber ledakan berasal dari sebuah gudang di dekat pelabuhan Beirut yang menyimpan 'bahan peledak besar'.
Ia menambahkan, 10 petugas pemadam kebakaran Beirut bahkan hilang tidak lama setelah ledakan berlangsung.
"Kami belum tau penyebabnya (ledakan). Yang jelas ada kebakaran terjadi dan (petugas pemadam kebakaran) datang untuk memadamkan api, lalu ledakan terjadi dan mereka hilang. Kami sedang mencari mereka," ujar Abboud.
Baca Juga: Sebut Presiden Jokowi Frustasi, Rocky Gerung: Harusnya Dia Mau Dengarkan Kritik Sosial, Biar Dibantu
Sementara itu, Presiden Lebanon Michel Aoun memaparkan, gudang tersebut disebut menyimpan 2.750 ton amonium nitrat yang merupakan bahan pupuk.
Ia menyatakan, ribuan ton amonium nitrat tersebut tersimpan secara tidak aman di sebuah gudang dekat pelabuhan Beirut selama kurang lebih enam tahun.