Joe Biden Murka pada ISIS yang Lakukan Pemboman di Bandara Kabul: Kami akan Memburu Kalian

- 28 Agustus 2021, 20:30 WIB
Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengaku akan memburu ISIS usai mengklaim melakukan pemboman di Bandara Kabul, Afghanistan.*
Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengaku akan memburu ISIS usai mengklaim melakukan pemboman di Bandara Kabul, Afghanistan.* /Foto: Reuters / Jonathan Ernst/

PR CIREBON - Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden murka dan mengecam keras terhadap serangan pemboman di Kabul, yang diklaim dilakukan oleh ISIS.

Joe Biden bersumpah akan membalas serangan ISIS atas pemboman di Kabul itu dan tidak akan berhenti memburu orang-orang yang bertanggung jawab untuk memberi hukuman yang pantas.

Dalam sebuah pidato di Gedung Putih, Joe Biden sendiri mengkonfirmasi bahwa pemboman itu dilakukan oleh ISKP (ISIS-K), afiliasi ISIL atau ISIS di Afghanistan.

Baca Juga: Sang Ayah Sebut Koruptor sebagai Seorang Pencuri, Najwa Shihab: Mulai Sekarang Saya Ikut Kata Abi

Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Aljazeera, pemboman tersebut diketahui telah menewaskan puluhan orang termasuk warga sipil Afghanistan, beserta 13 anggota militer AS yang berada di pintu gerbang bandara Kabul.

Jumlah kematian dari pemboman ini diyakini sebagai kematian anggota militer AS terbanyak di Afghanistan setelah insiden penembakan helikopter pada Agustus 2011 yang menewaskan 30 personel militer AS.

“Kepada mereka yang melakukan serangan ini, serta siapa pun yang ingin membahayakan Amerika, ketahuilah ini, kami tidak akan memaafkan; kami tidak akan lupa,” ujarnya.

Baca Juga: Ramalan Horoskop 28 Agustus 2021: Libra, Scorpio, dan Sagitarius Lakukan yang Terbaik Hari Ini

“Kami akan memburumu dan membuatmu membayarnya. Saya akan membela kepentingan kami pada orang-orang kami, segala tindakan yang akan terjadi nantinya mengikuti perintah saya,” sambung Joe Biden.

Joe Biden bahkan menambahkan, AS akan melanjutkan evakuasi warga AS dan sekutunya meskipun ada serangan di bandara Kabul, Afghanistan.

“Kami tidak akan terhalang oleh teroris; kami tidak akan membiarkan mereka menghentikan misi kami. Evakuasi akan terus kami lakukan,” ujar Joe Biden.

Baca Juga: Krisis di Afghanistan Terus Terjadi, PBB Bersiap untuk Eksodus Besar-besaran ke Negara Tetangga

Perlu diketahui, pasukan khusus AS memiliki rekor cemerlang, sejak Februari 2020 mengikuti pertempuran Afghanistan belum ada yang terbunuh.

Namun, Joe Biden nampaknya menunda keterlibatannya untuk menurunkan pasukan tersebut. Dia juga menunda pertemuan dengan Perdana Menteri Israel Naftali Bennett.

Nampaknya, Joe Biden akan lebih fokus dalam menangani situasi di Afghanistan.

Baca Juga: Ramalan Horoskop 28 Agustus 2021: Capricorn, Aquarius, dan Pisces Hubungan Selalu Alami Pasang Surut

Jenderal Kenneth McKenzie, komandan Komando Pusat AS, mengkonfirmasi bahwa AS terus melakukan misi pengangkutan udara meski terjadi serangan pemboman pada Kamis, 26 Agustus 2021 lalu.

“Misi kami adalah mengevakuasi warga AS, warga negara ketiga, pemegang Visa Imigran Khusus, staf kedutaan AS, dan warga Afghanistan yang berisiko,” ucapnya.

“Merkipun ada serangan di bandara Kabul, kami tetap melanjutkan misi,” sambung McKenzie.

Baca Juga: Berbeda Pendapat Soal Asal Usul Covid-19, Intelijen AS Miliki 2 Hipotesis: yang Masuk Akal...

Kepala Staf Kepala Mark Milley, jenderal tertinggi AS, juga mengatakan militer AS tetap fokus dan memegang teguh pada misi mereka.

“Pria dan wanita pemberani ini mengambil risiko untuk menyelamatkan nyawa orang-orang yang rentan dan melindungi orang AS,” katanya.

“Mereka telah memindahkan lebih dari 100.000 orang ke tempat yang aman. Saya sangat bangga terhadap pekerjaan mereka. Mereka memberikan hidupnya untuk menyelamatkan orang lain, dan itu sangat mulia,” sambung Milley.

Baca Juga: Ramalan Kartu Tarot 28 Agustus 2021: Sagitarius Selamat Ada Kabar Baik dan Capricorn Harus Percaya Diri

Sementara keadaan di Washington kedua partai besar mulai saling berselisih dan mengutuk serangan yang terjadi di Kabul, Afghanistan.

Perselisihan ini tergolong serius karena sampai ada seruan untuk Joe Biden agar mengundurkan diri.

Disebutkan bahwa hilangnya nyawa orang AS di Kabul itu sangat disayangkan dan mengatakan bahwa Joe Biden bertanggung jawab atas hal tersebut.

Baca Juga: Tinggalkan Karier Politik di Afghanistan, Sayed Sadaat Kini Bekerja Jadi Kurir di Jerman: Saya Berharap...

Tidak hanya itu, Joe Biden sampai disebut tidak memiliki kapasitas maupun keinginan untuk memimpin.

Keributan ini memang terjadi ketika Joe Biden mengambil keputusan untuk menarik pasukan militer AS dari Afghanistan.

Penarikan tersebut berakibat fatal pada Afghanistan, dimana Taliban berhasil mengambil alih negara tersebut dalam waktu singkat.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah