Filipina Deteksi Kasus Pertama Covid-19 Varian Lambda, Ingatkan Warga untuk Terus Patuhi Standar Kesehatan

- 16 Agustus 2021, 11:45 WIB
Kasus pertama Covid-19 yang disebabkan varian Lambda dideteksi di Filipina. Negara tersebut meminta warganya terus terapkan prokes.
Kasus pertama Covid-19 yang disebabkan varian Lambda dideteksi di Filipina. Negara tersebut meminta warganya terus terapkan prokes. /Pixabay/Danil Roberts/

PR CIREBON – Kementerian Kesehatan Filipina mengatakan pada Minggu, 15 Agustus 2021 bahwa mereka telah mendeteksi kasus pertama varian Lambda Covid-19 di negara itu.

Oleh karena itu, dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari Reuters, Kementerian Kesehatan Filipina mengingatkan masyarakat untuk secara ketat mematuhi standar kesehatan masyarakat minimum, demi menghindari varian Lambda.

Pada Minggu, 15 Agustus 2021, Filipina mencatat 14.749 kasus baru Covid-19, yang merupakan peningkatan harian terbesar kedua.

Baca Juga: Jadwal TV Hari Ini, Senin 16 Agustus 2021: ANTV, Trans 7, dan TV One

Jumlah itu menjadikan total infeksi yang dikonfirmasi di Filipina menjadi 1,74 juta orang.

Departemen Kesehatan juga melaporkan tambahan 270 kematian, lonjakan kematian tertinggi ketiga dalam satu hari yang meningkatkan jumlah kematian menjadi 30.340.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan Lambda sebagai varian of interest.

Baca Juga: Ramalan Horoskop 16 Agustus 2021: Capricorn dan Aquarius dan Pisces Pendapatmu Sama Validnya dengan Orang Lain

Varian Lambda pertama kali diidentifikasi di Peru pada bulan Desember tahun 2020 lalu.

Status itu disebabkan penelitian laboratorium menunjukkan bahwa Lambda memiliki mutasi yang melawan antibodi dari vaksin.

Dalam sebuah makalah yang diposting pada 28 Juli lalu, para peneliti memperingatkan karena Lambda tidak diberi label varian of concern, orang mungkin tidak menyadari bahwa itu adalah ancaman serius yang berkelanjutan.

Baca Juga: Jadwal TV Hari Ini, Senin 16 Agustus 2021: Trans TV, SCTV, NET TV, dan TVRI

Meskipun belum jelas apakah varian ini lebih berbahaya daripada varian Delta yang sekarang mengancam populasi di banyak negara, peneliti senior Kei Sato dari Universitas Tokyo percaya Lambda dapat menjadi ancaman potensial bagi masyarakat manusia.

Tetapi beberapa ahli penyakit menular mengatakan bahwa varian Lambda dimungkinkan sedang surut.

Dr Eric Topol, seorang profesor kedokteran molekuler dan direktur Scripps Research Translational Institute di La Jolla, California, mengatakan persentase kasus Lambda baru yang dilaporkan ke database telah menurun.

Baca Juga: Ramalan Horoskop Hari Ini, 16 Agustus 2021: Cancer, Leo, dan Virgo Ini Bukan Hari untuk Menunggu Kesempatan

Hal itu, menurutnya, merupakan tanda bahwa varian Lambda terus berkurang.

Dalam panggilan telepon baru-baru ini dengan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), para ahli penyakit mengatakan Lambda tampaknya tidak menyebabkan peningkatan penularan.

“Vaksin tampaknya bertahan dengan baik untuk melawan Lambda,” kata Dr William Schaffner, seorang ahli penyakit menular di Vanderbilt University Medical Center.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x