Kematian Akibat Covid-19 Capai 4 Juta Jiwa di Seluruh Dunia, WHO Perkirakan Jumlah Sebenarnya Lebih Tinggi

- 18 Juni 2021, 12:45 WIB
Ilustrasi Covid-19,  Kematian akibat Covid-19 secara global mencapai 4 juta jiwa hingga Kamis, 17 Juni 2021. WHO memperkirakan jumlah sebenarnya lebih tinggi.
Ilustrasi Covid-19, Kematian akibat Covid-19 secara global mencapai 4 juta jiwa hingga Kamis, 17 Juni 2021. WHO memperkirakan jumlah sebenarnya lebih tinggi. /Pexels/CDC

PR CIREBON – Kematian terkait virus Corona penyebab Covid-19 di seluruh dunia hingga Kamis, 17 Juni 2021 melewati 4 juta jiwa, menurut penghitungan Reuters.

Kematian akibat Covid-19 itu terjadi di tengah banyak negara berjuang untuk mendapatkan cukup vaksin bagi penduduk mereka.

Meskipun jumlah kasus baru dan kematian akibat Covid-19 telah berkurang di negara-negara seperti Amerika Serikat dan Inggris, beberapa negara mengalami kekurangan vaksin karena varian Delta menjadi jenis yang dominan di seluruh dunia.

Baca Juga: Susul Rafael Nadal, Naomi Osaka Mundur dari Wimbledon 2021, Namun akan Tetap Bermain di Olimpiade Tokyo

Dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari Reuters, butuh lebih dari setahun untuk kematian akibat Covid-19 mencapai jumlah 2 juta, sementara 2 juta berikutnya dicatat hanya dalam 166 hari.

Lima negara teratas berdasarkan jumlah total kematian yakni Amerika Serikat, Brasil, India, Rusia, dan Meksiko, mewakili sekitar 50 persen dari semua kematian di dunia.

Sedangkan Peru, Hongaria, Bosnia, Republik Ceko, dan Gibraltar memiliki kematian tertinggi bila disesuaikan dengan populasi.

Baca Juga: Prediksi Shio Jumat 18 Juni 2021: Peruntungan Shio Kuda, Kambing, Monyet, Ada yang Beruntung dan Pasang Surut

Negara-negara di Amerika Latin menghadapi kasus terburuk mereka sejak Maret, dengan 43 dari setiap 100 infeksi di dunia dilaporkan di kawasan itu.

Sembilan negara teratas yang melaporkan kematian per kapita terbanyak selama seminggu terakhir semuanya berada di Amerika Latin.

Rumah sakit di Bolivia, Chili, dan Uruguay sebagian besar menampung pasien Covid-19 antara usia 25 dan 40 tahun seiring tren pasien yang lebih muda terus berlanjut.

Baca Juga: Urutan Kelahiran Jelaskan Tentang Kehidupan Cinta Anda, Anak Terakhir Senang Jadi Pusat Perhatian

Di Sao Paulo, Brasil, 80 persen penghuni unit perawatan intensif (ICU) adalah pasien Covid-19.

Melonjaknya kematian membebani kapasitas operasi krematorium di negara-negara berkembang dan para penggali kubur di beberapa negara terpaksa memperluas kuburan.

India dan Brasil adalah negara yang melaporkan kematian paling banyak setiap hari dengan rata-rata tujuh hari dan masih bermasalah dengan masalah kremasi dan kurangnya ruang pemakaman.

Baca Juga: Prediksi Shio Jumat 18 Juni 2021: Peruntungan Shio Kelinci, Naga, dan Ular, Seimbangkan Batinmu!

Banyak pakar kesehatan percaya bahwa jumlah kematian resmi tidak terhitung secara global, dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bulan lalu memperkirakan kematian jauh lebih tinggi.

Pekan lalu, negara bagian Bihar di India menaikkan angka kematian Covid-19 secara tajam lebih tinggi setelah ditemukannya ribuan kasus yang tidak dilaporkan, menambah kekhawatiran bahwa jumlah kematian di India secara keseluruhan jauh lebih banyak daripada angka resmi.

Saat negara-negara miskin masih berjuang karena kekurangan vaksin, negara-negara kaya telah didesak untuk menyumbang lebih banyak vaksin dalam rangka mengendalikan pandemi.

Baca Juga: Akankah Bennett Israel lebih buruk daripada Netanyahu untuk Masa Depan Palestina? Ini Kata Pengamat

"Masalah utama di Amerika adalah akses vaksin, bukan penerimaan vaksin," kata Direktur Organisasi Kesehatan Pan Amerika Carissa Etienne Rabu, mendesak negara-negara donor untuk mengirim suntikan sesegera mungkin.

Negara-negara G7 juga telah berjanji untuk menyediakan 1 miliar vaksinasi Covid-19 untuk membantu negara-negara miskin memvaksinasi penduduk mereka.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah