Keluarganya pun tidak memeriksa mayat dengan cermat karena kebijakan jarak sosial tetapi menganggapnya sebagai kerabat mereka atas dasar kepercayaan.
Peraturan ketat yang diberlakukan membuat keluarga hanya bisa melihat jenazah dari kejauhan, sementara jenazahnya tetap terbungkus rapat dengan plastik sampai dikremasi.
Baca Juga: Mengira Miliki 8 Anak dalam Kandungan, Wanita Afrika Selatan Ini Kaget Saat Lahirkan 10 Bayi
“Paman saya menemukan mayat yang mirip dengan istrinya. Sertifikat kematian juga dikeluarkan oleh otoritas rumah sakit,” jelas Nagu, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Daily Mail.
Sementara itu wanita lain yang juga bernama Girijamma dari daerah Christianpet di distrik tersebut, terinfeksi Covid-19 pada waktu yang hampir bersamaan.
Kematiannya menyebabkan kekacauan yang tidak diinginkan, menurut sumber setempat.
Tetapi keluarga Girijamma yang tidak menyadari bahwa dia masih hidup, membawa jenazahnya ke Jaggaiyapet dan melakukan upacara terakhir pada hari yang sama.
Putra Girijamma, Ramesh, juga meninggal karena virus itu pada 23 Mei 2021 lalu.
Upacara dan doa diselenggarakan untuk mereka berdua, tetapi di saat yang sama Girijamma telah pulih di rumah sakit dan bertanya-tanya mengapa tidak ada yang datang untuk menjemputnya.