Metzl lalu membeberkan seperti apa penyembunyian yang menurutnya dilakukan Tiongkok tersebut.
“Melibatkan penghancuran sampel, menyembunyikan catatan, menempatkan perintah pembungkaman universal pada ilmuwan Tiongkok dan memenjarakan jurnalis Tiongkok yang mengajukan pertanyaan paling mendasar. Itulah yang perlu kita lakukan untuk menyiasatinya,” jelasnya.
Baca Juga: 8 Juni 2021 Memperingati Hari Laut Sedunia, Simak Tema untuk Tahun Ini
Metzl adalah pendukung teori bahwa virus secara tidak sengaja bocor dari laboratorium virologi di kota Wuhan, yang bertentangan dengan penularan alami dari hewan ke manusia.
Teori kebocoran laboratorium itu telah mendapatkan kepercayaan dalam beberapa pekan terakhir setelah serangkaian pengungkapan.
Salah satunya adalah laporanbahwa tiga peneliti di Institut Virologi Wuhan dirawat di rumah sakit dengan penyakit yang tidak diketahui pada November 2019, sebelum wabah virus Corona.
Laporan itu dibantah keras oleh Beijing dan mengecam AS yang melakukan penyelidikan terhadap teori itu.
Selain itu, rilis ribuan halaman email ke dan dari Fauci minggu lalu mengungkapkan bahwa ia diberi tahu pada Januari 2020 bahwa virus itu dapat direkayasa.
Bulan lalu, Presiden Biden memerintahkan komunitas intelijen untuk meninjau semua bukti terkait asal usul virus dan melaporkan kembali dalam waktu 90 hari.