Network
PR CIREBON - Amerika Serikat secara resmi mulai menarik pasukan terakhirnya dari Afghanistan pada Sabtu, 1 Mei 2021.
Penarikan pasukan oleh Amerika Serikat dari Afghanistan ini menandai juga penarikan diri dari perang terpanjangnya.
Tak hanya itu, penarikan pasukan oleh Amerika Serikat dari Afghanistan juga menandai masa depan yang tidak pasti bagi sebuah negara yang berada dalam cengkeraman yang semakin kuat dari Taliban yang berani.
Baca Juga: Jelang Pertandingan Derby London Antara Chelsea vs Fulham, Thomas Tuchel Ingin Fokus
Pejabat Amerika Serikat di lapangan mengatakan penarikan itu sudah dalam proses, tetapi Washington telah mempermasalahkan tanggal karena itu adalah tenggat waktu yang disepakati dengan Taliban pada tahun 2020 untuk menyelesaikan penarikan.
Langit di atas Kabul dan pangkalan udara Bagram di dekatnya telah berdengung dengan lebih banyak aktivitas helikopter Amerika Serikat daripada biasanya saat penarikan pasukan.
Lalu menyusul dimulainya penarikan NATO secara bersamaan.
Baca Juga: Hari Buruh Internasional, Jokowi: Para Buruh adalah Aset Besar Bangsa Kita
Prospek berakhirnya 20 tahun kehadiran AS datang meskipun pertempuran berkecamuk di seluruh pedesaan tanpa adanya kesepakatan damai.
Presiden Amerika Serikat Joe Biden bertekad untuk mengakhiri apa yang disebutnya 'perang selamanya'.
Joe Biden mengumumkan bulan lalu bahwa penarikan 2.500 pasukan Amerika yang tersisa akan selesai pada peringatan 20 tahun serangan 11 September.
"Serangan mengerikan 20 tahun lalu ... tidak bisa menjelaskan mengapa kami harus tetap di sana pada 2021," katanya.
Sejak kesepakatan penarikan Amerika Serikat tercapai, Taliban tidak secara langsung melibatkan pasukan asing.
