"Semua orang harus divaksinasi. Seharusnya tidak ada gulma yang membuat mereka di sana. Tapi jika berhasil, maka itu berhasil," kata penerima gratis Sarah Overholt, 38.
Baca Juga: Kehamilannya Dibanjiri Doa dan Kejutan, Nagita Slavina Ungkap Dirinya Menangis Terharu
Pemerintah di Amerika Selatan, salah satu wilayah yang paling parah terkena dampak di dunia, juga meningkatkan upaya untuk memvaksinasi sebanyak mungkin orang secepat mungkin.
Kolombia pada hari Selasa memberikan lampu hijau bagi sektor swasta untuk membeli dan mendistribusikan vaksin dalam kondisi tertentu, dengan harapan dapat meningkatkan kampanye imunisasi yang lambat.
Argentina, sementara itu, akan menjadi negara Amerika Latin pertama yang memproduksi vaksin Sputnik V Rusia, menurut dana pemerintah RDIF, yang mendanai pengembangan vaksin tersebut.
Baca Juga: Nathalie Holscher Merasa Tidak Dihargai dan Dibandingkan dengan Lina Jubaedah, Begini Kata Psikolog
Namun gelombang kedua yang mematikan terus melanda Brasil, yang memiliki jumlah kematian tertinggi kedua di dunia setelah Amerika Serikat.***