Rusia dan Tiongkok Tentang AS: Penerapan Pandangan Terkait Demokrasi

- 26 Maret 2021, 20:40 WIB
Vladimir Putin dan Xi Jinping, /
Vladimir Putin dan Xi Jinping, / /Kremlin via Reuters

PR CIREBON - Rusia dan Tiongkok memulai pembicaraan yang menentang penerapan Washington atas persepsinya sendiri tentang demokrasi.

Hal itu dikatakan oleh juru bicara Kremlin Dmitry Peskov pada Jumat, 26 Maret 2021.

Dia menambahkan, bahwa pandangan Vladimir Putin dan Xi Jinping dalam masalah ini identik.

Baca Juga: Presiden Rusia Vladimir Putin Akhirnya Divaksin, Kremlin: Dia Merasa Sehat, Tak Ada Efek Samping

Dia mencatat bahwa Washington menganggap demokrasi sebagai satu-satunya cara yang benar.

Selain itu, AS juga dikatakan tak akan pernah meninggalkan upayanya untuk memaksakan apa yang mereka sebut demokrasi ke negara lain di seluruh dunia.

Menurutnya, hal inilah yang ditentang oleh Moskow dan Beijing.

Baca Juga: Jokowi Tegaskan Tak Akan Ada Impor Beras, Minta untuk Hentikan Perdebatan

"Inilah yang ditentang oleh Moskow dan Beijing. Dan, dalam hal ini, pandangan Vladimir Putin dan Xi Jinping benar-benar identik. Baik Moskow maupun Beijing menentang demokratisasi seperti itu," kata Dmitry Peskov.

Sebelumnya, langkah terbaru yang diambil oleh pemerintahan AS yang dipimpin Joe Biden, telah menyebabkan meningkatnya ketegangan dalam hubungan dengan Rusia dan Tiongkok.

Diduga ini merupakan upaya Washington untuk mengalihkan perhatian dari masalah domestik, jelas Profesor Ilmu Politik dan Hubungan Internasional Andrei Korobkov, dari Middle Tennessee State University.

Baca Juga: Update Covid-19 Kabupaten Cirebon Jumat 26 Maret 2021: Total Kasus 7.330 Orang Positif

Korobkov mengatakan pemimpin baru AS dan para pembantunya mengambil langkah-langkah yang dapat dipastikan akan memperburuk hubungan dengan Moskow dan Beijing.

"Kami belum tahu, apakah itu pendekatan konseptual atau respon emosional dari Biden," kata Korobkov, dilansir Cirebon.Pikiran-Rakyat.com dari Russian News Agency.

"Salah satu kemungkinan alasannya adalah politik dalam negeri di Amerika Serikat secara tradisional jauh lebih penting daripada luar negeri," ucapnya menambahkan.

Baca Juga: Menteri Pertahanan Jepang Yakin Korea Utara Luncurkan Dua Rudal Baru: Kami Perkuat Keamanan

Dia juga menyampaikan bahwa seringkali kebijakan luar negeri dikorbankan untuk beberapa kepentingan politik internal.***

Editor: Tita Salsabila

Sumber: Russian News Agency


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah