PR CIREBON – Penggunaan vaksin Covid-19 AstraZeneca dihentikan sementara di Denmark, Norwegia dan Irlandia.
Suntikan vaksin Covid-19 AstraZeneca di tiga negara Eropa tersebut dihentikan sementara akibat adanya laporan timbul pembekuan darah pada beberapa penerima vaksin.
Di Norwegia, tiga tenaga kesehatan yang baru menerima vaksin Covid-19 AstraZeneca harus dirawat di rumah sakit.
Setelah menerima vaksin Covid-19 AstraZeneca, otoritas kesehatan Norwegia menyebut bahwa ketiga nakes dirawat akibat pendaharan, penggumpalan darah dan penurunan jumlah trombosit.
Ketiga nakes yang dirawat di rumah sakit tersebut dikabarkan semuanya berusia dibawah 50 tahun.
Sebagaimana diberitakan Pikiran Rakyat dalam artikel "Tiga Tenaga Kesehatan di Norwegia Alami Perdarahan hingga Trombosit Menurun Usai Terima Vaksin AstraZeneca" kasus tersebut disampaikan Sigurd Hortemo, dokter senior di Badan Pengawas Obat Norwegia saat konferensi pers gabungan dengan Norwegian Institute of Public Health (NIPH).
“Kami tidak tahu apakah kasus tersebut berhubungan dengan vaksin,” kata Hortemo.
Hortemo mengatakan untuk menindaklanjuti hal tersebut, Badan Pengawas Obat Eropa (EMA) juga akan menyelidiki tiga kasus yang menimpa tenaga kesehatan.
Steinar Madsen, Direktur Medis Badan Pengawas Obat Norwegia kepada lembaga penyiaran NRK juga mengatakan bahwa ketiga tenaga kesehatan itu telah mengalami gejala yang tak biasa.
“Mereka mengalami gejala yang tak biasa. Pendarahan, penggumpalan darah dan penurunan kadar trombosit,” kata Steinar, sebagaimana dikutip dari laman Antara.
Steinar Madsen, juga membenarkan bahwa otoritas telah menerima laporan kasus tersebut pada Sabtu, 13 Maret 2021.
“Mereka mengalami sakit cukup parah. Kami menangani kasus ini dengan sangat serius,” kata Steinar.
Dalam hal ini, AstraZeneca mengklaim bahwa analisis data keamanan mereka yang meliputi kasus yang dilaporkan dari 17 juta lebih dosis vaksin yang telah diberikan tidak menunjukkan bukti peningkatan risiko.
Yakni mulai dari emboli paru, trombosis vena dalam atau trombositopenia, hingga mengakibatkan kadar trombosit yang rendah.
“Faktanya, laporan jumlah kasus jenis ini untuk vaksin Covid-19 AstraZeneca tidak lebih besar dari jumlah yang akan terjadi secara alami pada populasi yang tidak divaksin,” kata juru bicara perusahaan.
Juru Bicara perusahaan itu juga menyatakan bahwa perkembangan atau contoh kasus seperti itu tidak diamati selama uji klinis vaksin tersebut.
Sebelum Denmark dan Norwegia menghentikan vaksinasi vaksin Covid-19 AstraZeneca, Austria terlebih dahulu menangguhkan penggunaan slot dosis vaksin tersebut.
Hal itu dilakukan sambil menyelidiki kematian akibat masalah koagulasi dan penyakit akibat emboli paru.
Baca Juga: Boy William Main ke Rumahnya, Gisel Blak-blakan Bicara Soal Mantan Suami hingga Kasus Video Syur
Badan Pengawas Obat Eropa (EMA) pada Kamis, 11 Maret 2021, mengatakan bahwa khasiat vaksin tersebut lebih besar ketimbang risikonya dan masih dapat diberikan.
Akan tetapi, Eropa sedang berjuang mempercepat program vaksinasi setelah pengiriman vaksin Covid-19 dari Pfizer dan AstraZeneca mengalami penundaan, bahkan meski kasus baru melonjak di sejumlah negara.*** (Nurul Khadijah/Pikiran Rakyat)