Bersikeras Tak Ada Kasus Covid-19, Korea Utara Dikabarkan Berusaha Retas Perusahaan Vaksin Pfizer

- 18 Februari 2021, 06:00 WIB
Korea Utara disebut berusaha meretas perusahaan vaksin Pfizer meskipun negara itu menyatakan mereka tidak memiliki satu pun kasus Covid-19.*
Korea Utara disebut berusaha meretas perusahaan vaksin Pfizer meskipun negara itu menyatakan mereka tidak memiliki satu pun kasus Covid-19.* / /pixabay.com/WiR_Pixs

PR CIREBON – Korea Utara dikabarkan berusaha mencuri informasi tentang vaksin Covid-19 dan perawatan lain dengan meretas perusahaan pembuat obat dan vaksin Pfizer.

Upaya Korea Utara soal vaksin Covid-19 tersebut diutarakan oleh seorang anggota parlemen Korea Selatan pada Selasa, 16 Februari 2021 waktu setempat.

Ha Tae-keung, anggota parlemen tersebut, mengatakan bahwa dia dan anggota parlemen lainnya diberi pengarahan oleh badan intelijen Korea Selatan tentang upaya Korea Utara untuk mendapatkan teknologi terkait virus Covid-19.

Baca Juga: Presiden Turki Erdogan Geram 13 Warganya Dibantai Teroris: ke Lubang Mana Pun, Kami Akan Menemukannya

“Ada upaya untuk mencuri vaksin Covid-19 dan teknologi pengobatan lewat serangan dunia maya dan Pfizer diretas,” katanya, dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari New York Post.

Agen mata-mata tersebut membantah telah menyebutkan nama perusahaan farmasinya, tetapi Ha mengatakan dia melihat dokumen yang menuliskan bahwa Korea Utara mencuri Pfizer (informasi vaksin).

Menurut Ha Tae-keung, anggota parlemen diminta untuk mengembalikan dokumen di akhir rapat tertutup, tetapi menambahkan bahwa kata-kata tentang Pfizer sangat jelas sehingga ia bahkan tidak menanyakannya secara lisan.

Baca Juga: Nissa Sabyan Dituding jadi Pelakor, Disebut Punya Hubungan dengan Keyboardist Ayus Sabyan

Hingga berita ini diturunkan, Pfizer belum memberikan komentar.

Dugaan peretasan itu terjadi setelah laporan tahun lalu bahwa Korea Utara berusaha membobol jaringan setidaknya sembilan perusahaan perawatan kesehatan, termasuk Johnson & Johnson, Novavax Inc. dan AstraZeneca.

Negara terisolasi itu bersikeras bahwa tidak ada infeksi virus Corona sejak pandemi dimulai, klaim yang secara luas diragukan oleh para ahli yang mencatat bahwa negara itu berbagi perbatasan dengan Tiongkok, pusat awal wabah.***

 

Editor: Tita Salsabila

Sumber: New York Post


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x