Bloomberg Analisis Indonesia Butuh 10 Tahun agar Bebas dari Covid-19, Zubairi Djoerban: Bisa Keliru Bisa Benar

- 8 Februari 2021, 20:40 WIB
Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Prof. Zubairi Djoerban.
Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Prof. Zubairi Djoerban. //Instagram/ @profesorzubairi

PR CIREBON - Ketua Satgas Covid-19 dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Zubairi Djoerban ikut menanggapi terkait data hasil analisis dari Bloomberg Vaccine Tracker soal Covid-19 di Indonesia.

Zubairi Djoerban menuturkan, berdasarkan kecepatan vaksinasi yang dianalisis dari database Bloomberg, Indonesia harus menunggu 10 tahun lebih untuk bebas dari pandemi Covid-19.

Terkait analisis Bloomberg soal Covid-19 di Indonesia ini, Zubairi Djoerban sampaikan melalui unggahan di akun media sosial Twitter pribadinya pada Minggu, 7 Februari 2021.

Baca Juga: Tingginya Intensitas Hujan Pekan Pertama Februari 2021, Sejumlah Wilayah di Indonesia Dilanda Banjir

Dalam unggahan itu, Zubairi Djoerban mengatakan bahwa hal itu bisa saja keliru, namun bisa juga benar.

“Analisis itu bisa keliru bisa benar. Kenapa? Amerika Serikat saja belum bebas dari influenza meski vaksinnya sudah lama ditemukan,” tutur Zubairi Djoerban, Minggu, dikutip Cirebon.Pikiran-Rakyat.com dari Twitter @ProfesorZubairi.

Zubairi Djoerban menambahkan, fakta lainnya, di mana influenza memakan korban jiwa puluhan ribu orang tiap tahunnya di sana (AS). Notabene mereka adalah negara yang disebut maju dan kaya.

“Yang kedua, mari kita bicara penyakit HIV/AIDS. Apakah negara maju mampu mengatasinya? Tidak juga,” ujarnya.

Baca Juga: Biasa Tampil Mewah, Nagita Slavina Ketahuan Pakai Barang Murah dan Netizen Heran: Kirain Puluhan Juta Lagi

“Sejak kasus pertama dilaporkan pada 1981, belum juga teratasi sampai sekarang. Padahal, umur penyakitnya kan sudah 40 tahun dan masih saja banyak kasusnya,” lanjutnya.

Perihal analisis tersebut, Zubairi Djoerban mengungkapkan bahwa hal tersebut kemungkinan benar.

“Ya kalau analisis menyatakan Indonesia baru bisa bebas pandemi 10 tahun lagi, ya kemungkinan benar. Apalagi melihat fakta penyakit flu dan AIDS--yang sampai sekarang belum juga teratasi,” ungkapnya.

Akan tetapi, lanjut Zubairi Djoerban, negara-negara lain yang diprediksi lebih cepat mengatasi pandemi Covid-19 ini juga kemungkinan salah.

Baca Juga: Mengenang Olga dengan Unggah Foto Masa Lalu, Billy Syahputra: Kangen dan Rindu Yoga  

“Kenapa? Ya saya pernah bilang bahwa Covid-19 ini berpotensi menjadi endemi baru, penyakit yang hanya ada di lokasi atau populasi tertentu,” pungkasnya.

Baru-baru ini, berdasarkan data yang dianalisis oleh Bloomberg Vaccine Tracker mengungkapkan bahwa Indonesia membutuhkan waktu lebih dari 10 tahun untuk bisa pulih dari Covid-19.

Prediksi itu dikeluarkan Bloomberg Vaccine Tracker berdasarkan jumlah vaksinasi yang dapat dilakukan Indonesia per harinya.

Dilansir Cirebon.Pikiran-Rakyat.com dari Strait Times, berdasarkan data Bloomberg Vaccine Tracker yang dirilis Sabtu, 6 Februari 2021, Bloomberg memperkirakan kemampuan vaksinasi yang dapat dilakukan Indonesia per harinya yakni 60.443 dosis.

Baca Juga: Baby Bump Mulai Terlihat, Audi Marissa Curhat Perihal Kehamilan Pertamanya: Beda Sekali Waktu Trimester 1

Dengan asumsi yang terinfeksi Covid-19 sebesar 1.134.854 orang, dan dengan angka kematian 31.202 orang.

Berdasarkan data itu, maka Bloomberg menyimpulkan waktu vaksinasi yang dapat diselesaikan Indonesia adalah lebih dari 10 tahun.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Twitter @ProfesorZubairi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x