Ilmuwan Israel Sebut Varian Baru Covid-19 Inggris Lumrah dan Tak Berdampak pada Efektivitas Vaksin

- 24 Desember 2020, 07:04 WIB
Ilustrasi Covid-19.*
Ilustrasi Covid-19.* /Pixabay/fernandozhiminaicela

Sementara, untuk efektivitas vaksin Covdi-19, menurut Moran-Gilad tidak akan berdampak.

Baca Juga: Jelang Natal 2020, Melania Trump Memilih Tema Dekorasi 'Amerika yang Indah'

Meskipun mutasi baru berpotensi memengaruhi keefektifan vaksin, tingkat mutasi Covid-19 (sekitar satu mutasi setiap dua minggu, menurut Moran-Gilad) menunjukkan bahwa proses seperti ini kemungkinan akan memakan waktu bertahun-tahun.

“Tidak ada alasan untuk berpikir bahwa mutasi spesifik berarti kita semua bangun di pagi hari dan tiba-tiba melihat vaksin tidak bekerja. Ini bukan atau tidak sama sekali berefek, dan saat ini tidak ada indikasi bahwa mutasi spesifik ini membahayakan keefektifan vaksin dengan cara apa pun," terang Moran-Gilad.

“Sistem kekebalan kita menciptakan berbagai macam antibodi terhadap virus ini, ini bukan hanya satu jenis antibodi. Oleh karena itu, kalaupun ada mutasi yang berpotensi mempengaruhi efektivitas vaksin, tidak akan berdampak dramatis,” imbuhnya.

Baca Juga: Normalisasi Hubungan dengan Israel, UEA dan Bahrain Puji Tentara: Mereka Lindungi Keamanan

Moran-Gilad juga menyoroti bahwa Inggris saat ini adalah pemimpin dunia dalam tingkat pengurutan genetik untuk sampel pasien Covid-19.

Itulah alasan mengapa merekalah yang menemukan hal-hal ini.

Menurutnya, sangat mungkin bahwa apa yang dilihat di Inggris hanyalah puncak gunung es.

Kemungkinan besar ada banyak mutasi yang belum diketahui karena sebagian besar dunia tidak secara konsisten mensurvei dan melacak mutasi tersebut. ***

Halaman:

Editor: Asri Sulistyowati

Sumber: Jerussalem Post


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah