Khabib Kritik Presiden Macron Atas Pernyataan ‘Separatisme Islam': Semoga Tuhan Mempermalukan Mereka

31 Oktober 2020, 07:56 WIB
Khabib Nurmagomedov. /Instagram/@khabib_nurmagomedov/

 

PR CIREBON – Pernyataan yang dilontarkan oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron terkait 'separatisme Islam' dan membela penerbitan kartun karikatur Nabi Muhammad yang memicu banyak kemarahan dari beberapa tokoh di berbagai negara. 

Dari masyarakat hingga pejabat di negara-negara dengan mayoritas penduduknya beragama Islam seperti Qatar, Pakistan, dan Turki telah mengkritik terkait pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang menuai banyak kemarahan orang muslim di berbagai negara.

Setelah kritik datang dari Pejabat di berbagai negara, namun kali ini kritik tersebut datang dari mantan pegulat MMA Khabib Nurmagomedov.

Baca Juga: Wakil Ketua MPR Dorong Pemerintah Agar Tegas Menyikapi Kasus Karikatur Nabi Muhammad

Pensiunan juara seni bela diri campuran Khabib Nurmagomedov pada Jumat, 30 Oktober 2020 mengecam Presiden Prancis Emmanuel Macron sebagai sosok yang 'kejam dan tidak bijak' serta memohon murka Tuhan terhadapnya. 

Nurmagomedov, pegulat asal Rusia tersebut merupakan salah satu atlet muslim paling populer di dunia, mengeluarkan pernyataan keras terhadap Macron karena pembelaannya terhadap karikatur Nabi Muhammad berdasarkan hak kebebasan berekspresi.

"Semoga Tuhan memutilasi wajah orang kejam ini dan semua pengikutnya yang menyinggung perasaan lebih dari 1,5 miliar muslim di bawah slogan kebebasan berbicara," tulis juara dunia kelas ringan berusia 32 tahun itu dalam sebuah posting Instagram setelah mengumumkan pengunduran dirinya. Awal minggu ini, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Channel New Asia.

Baca Juga: Guna Tingkatkan Ekonomi, KKP Gelontorkan Dana Rp111 Miliar untuk Restorasi Terumbu Karang di Bali

"Semoga Tuhan mempermalukan mereka dalam kehidupan ini dan kehidupan selanjutnya," tambah Nurmagomedov, yang berasal dari wilayah Dagestan yang mayoritas muslim di Rusia selatan. 

Postingannya, disertai dengan gambar Macron dengan cetakan sepatu hitam di wajahnya, telah mengumpulkan lebih dari 1,9 juta suka di akunnya yang memiliki 25 juta pengikut.

Pada hari Jumat, puluhan pengunjuk rasa berkumpul di luar kedutaan Prancis di Moskow dengan poster dan karikatur Macron. Mereka terlihat membakar foto pemimpin Prancis.

Baca Juga: Turki dan Yunani Diguncang Gempa Berkekuatan M 7, Erdogan Berharap Situasi Dapat Segera Pulih

Macron membela kebebasan berekspresi dan mengutuk kekerasan Islam bulan ini setelah seorang ekstremis memenggal kepala seorang guru di pinggiran kota Paris yang menunjukkan karikatur Nabi Muhammad kepada murid-muridnya dalam pelajaran tentang kebebasan berbicara. 

Sikap Macron terhadap kartun serta komentar tentang Islam telah memicu reaksi keras di seluruh dunia Muslim.

Setelah seorang pria bersenjatakan pisau membunuh tiga orang di sebuah gereja di Prancis selatan pada hari Kamis, Macron bersumpah atas nama negaranya "tidak akan menyerah pada nilai-nilai kami".

Baca Juga: Ridwan Kamil Sebut Sebanyak 100 Orang Reaktif Covid-19 Usai Rapid Test di 54 Tempat Wisata Jabar

Awal pekan ini, pemimpin Republik Chechnya yang mayoritas muslim di Rusia, Ramzan Kadyrov, menuduh pemimpin Prancis itu memprovokasi muslim dan membandingkannya dengan seorang 'teroris'.***

Editor: Irma Nurfajri Aunulloh

Sumber: Channel New Asia

Tags

Terkini

Terpopuler