Bak Bom Atom di Hiroshima dan Nagasaki, Ledakan Beirut Menjadi Bencana dengan Kehancuran Skala Besar

5 Agustus 2020, 12:58 WIB
Kota Beirut, Lebanon pascaledakan yang menewaskan 78 orang /

PR CIREBON - Sebuah ledakan dahsyat di gudang-gudang pelabuhan dekat Beirut telah menewaskan lebih dari 75 orang dan melukai lebih dari 3.000 orang lainnya, pada Selasa, 4 Agustus 2020.

Pihak berwenang menuturkan, korban tewas dan terluka masih dapat terus bertambah menyusul evakuasi dan penyelamatan masih berlangsung.

Gubernur Beirut, Marwan Abboud mengatakan, ledakan besar yang terjadi di Ibu Kota Lebanon tersebut mengingatkannya pada peristiwa bom atom saat perang dunia II di Hiroshima dan Nagasaki, Jepang.

Baca Juga: Bertabur Visual dan Aktor Muda, JTBC Bagikan Deretan Foto Karakter Drama Terbaru Ong Seong Wu

"Peristiwa ini mirip dengan apa yang terjadi di Jepang, di Hiroshima dan Nagasaki. Dalam hidup saya, saya belum pernah melihat kehancuran dengan skala besar seperti ini. Ini adalah bencana nasional," ujar Abboud seperti dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari CNN.

Sebelum insiden terjadi, kebakaran dilaporkan terjadi di sebuah gudang yang menjadi sumber ledakan.

Berdasarkan sejumlah video yang beredar di media sosial, kepulan asap pekat terlihat membumbung tinggi ke langit Beirut dan beberapa detik kemudian, ledakan besar terdengar sampai ke seluruh penjuru Beirut.

Baca Juga: IDI Merasa Terhina Disebut 'Kacung WHO' hingga Pastikan Jebloskan Jerinx SID

Ledakan terdengar bersamaan dengan gelombang asap berbentuk jamur, yang langsung menyapu wilayah sekitar sumber ledakan hingga puluhan kilometer.

Guncangan yang berasal dari kawasan pelabuhan tersebut, menimbulkan suasana mencekam di ibu kota, di mana kaca rumah penduduk dan bangunan di sebagian Beirut terutama dekat sumber ledakan, pecah, rusak, dan terbakar.

Ledakan besar tersebut, bahkan terdengar hingga Nicosia yang terletak di bagian timur Pulau Siprus yang berjarak 240 kilometer dari asal ledakan.

Baca Juga: Ada Jihyo TWICE hingga Kang Daniel, Deretan Idol K-Pop ini Secara Resmi Mengubah Nama Lahir Mereka

Abboud langsung mengunjungi lokasi ledakan beberapa jam setelah ledakan terjadi. Berbicara di belakang puing dan kepulan asap bangunan, Abboud sempat menangis saat memaparkan kejadian dan kronologi ledakan.

Meski demikian, ia bersama aparat keamanan Libanon belum bisa memastikan penyebab ledakan ini. Namun, Abboud menyebut, sumber ledakan berasal dari sebuah gudang di dekat pelabuhan Beirut yang menyimpan 'bahan peledak besar'.

Ia menambahkan, 10 petugas pemadam kebakaran Beirut bahkan hilang tidak lama setelah ledakan berlangsung. 

"Kami belum tau penyebabnya (ledakan). Yang jelas ada kebakaran terjadi dan (petugas pemadam kebakaran) datang untuk memadamkan api, lalu ledakan terjadi dan mereka hilang. Kami sedang mencari mereka," ujar Abboud.

Baca Juga: Sebut Presiden Jokowi Frustasi, Rocky Gerung: Harusnya Dia Mau Dengarkan Kritik Sosial, Biar Dibantu

Sementara itu, Presiden Lebanon Michel Aoun memaparkan, gudang tersebut disebut menyimpan 2.750 ton amonium nitrat yang merupakan bahan pupuk.

Ia menyatakan, ribuan ton amonium nitrat tersebut tersimpan secara tidak aman di sebuah gudang dekat pelabuhan Beirut selama kurang lebih enam tahun.

Senada dengan Aoun, Direktur Keamanan Umum Libanon, Mayor Jenderal Abbas Ibrahim, mengatakan ledakan tersebut disebabkan oleh bahan peledak masif.

"Adalah naif jika menggambarkan ledakan besar seperti itu hanya disebabkan oleh kembang api dan sejenisnya," kata Ibrahim kepada stasiun televisi Lebanon.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: CNN

Tags

Terkini

Terpopuler