Pembunuh Gubernur Negros Oriental Filipina Pecatan Tentara Terlatih Perang Gerilya Pernah Terlibat Narkoba

5 Maret 2023, 22:20 WIB
Polisi dan petugas militer menemukan senjata api dan bahan peledak di Barangay Cansumalig, Kota Bayawan, Negros Oriental pada Minggu dini hari (5 Maret 2023). Senjata api itu diduga milik para tersangka pembunuhan Gubernur Roel Degamo dan delapan orang lainnya sehari sebelumnya. /Philippine News/Angkatan Bersenjata Philippine/

SABACIREBON - Otoritas gabungan polisi dan militer menemukan senjata api dan bahan peledak pada Minggu pagi di Barangay Cansumalig, Kota Bayawan, Negros Oriental, yang diyakini telah digunakan dalam pembunuhan Gubernur Roel Degamo.

Letnan Kolonel Gerard Ace Pelare, juru bicara Kelompok Tugas Investigasi Khusus (SITG) Degamo, mengatakan dalam konferensi pers bahwa gudang senjata ditemukan sekitar pukul 1:30 pagi waktu setempat, di dekat tempat kendaraan yang digunakan para tersangka ditinggalkan.

Benda yang ditemukan termasuk lima senapan serbu (5,56mm); sebuah B40 (peluncur granat berpeluncur roket) dengan lima amunisi; empat bandolier penuh dengan pelat; satu kotak senapan; dua seragam tempur; kaus abu-abu; dan tiga pasang sepatu tempur.

Baca Juga: INFO RAMADHAN: 2 Komoditas Ini Harus Dikendalikan Agar tak Dorong Inflasi Pada Ramadhan 2023

Sementara itu, tersangka keempat tewas dalam baku tembak Sabtu, sekitar pukul 21.00 waku setempat juga di Barangay Cansumalig, setelah tersangka menolak untuk menyerah kepada penegak hukum.

Tiga tersangka lain yang ditangkap beberapa jam setelah penyerangan Sabtu pagi di rumah gubernur di Kota Pamplona diidentifikasi sebagai Joric Labrador (50) status menikah asal Kota Cagayan de Oro.

Kemudian Joven Aber (42) status menikah, dari Barangay Robles, La Castellana, Negros Occidental; dan Benjie Rodriguez (45) status menikah, penduduk Bonifacio, Misamis Occidental.

Baca Juga: Lakalantas Guci Tegal, 2 Orang Dikabarkan Meninggal, Mobil Plat Cirebon Ini Ikut Diseruduk Bus Rem Blong

Ketiganya pecatan tentara, prajurit TNI Angkatan Darat yang diberhentikan dengan tidak hormat karena diduga terlibat narkoba dan mangkir tanpa cuti resmi.

Ketiganya berpangkat kopral, dengan salah satunya mantan Penjaga Pramuka, yang konon terlatih dalam perang hutan anti-gerilya, penggerebekan, penyergapan, pertempuran jarak dekat, perang kota, dan sabotase.

Kepala Kepolisian Nasional Filipina Jenderal Rodolfo Azurin Jr. dalam konferensi pers bersumpah untuk menggunakan segala cara untuk mengidentifikasi, menangkap, dan menuntut dalang dan pelaku di balik pembunuhan brutal Degamo.

Baca Juga: Harga Tanah di Langganan Banjir Kawasan Andir Kabupaten Bandung Mulai Naik. Ini Penyebabnya

"PNP telah bekerja tanpa henti untuk menemukan tersangka lain yang terlibat dalam penembakan Gubernur Degamo dan konstituennya di kediamannya kemarin," kata Azurin dalam sebuah pernyataan, Minggu.

"SITG (Special Investigation Task Group) bekerja ganda dengan rekan-rekan AFP (Angkatan Bersenjata Filipina) kami untuk memastikan bahwa tersangka yang tersisa akan ditangkap dan keadilan akan ditegakkan secepat mungkin," tambahnya.

Angkatan Darat Filipina, pada bagiannya, mengutuk "tindakan pengecut" para pelaku, terutama mereka yang sebelumnya bertugas sebagai anggota Angkatan Bersenjata.

"Menurut laporan polisi, para tersangka yang ditangkap adalah mantan tentara Angkatan Darat. Mereka diberhentikan secara tidak hormat dari dinas militer beberapa tahun yang lalu karena tidak memenuhi standar disiplin di antara jajaran kami."

"Sebagai organisasi yang sangat profesional, PA tidak memaafkan penggunaan seragam, senjata api atau lencana yang tidak sah oleh kelompok atau individu mana pun," kata juru bicara Angkatan Darat Kolonel Xerxes Trinidad dalam sebuah pernyataan Sabtu malam.***

Editor: Asep S. Bakrie

Sumber: Philippine News Agency

Tags

Terkini

Terpopuler