10 Persen Penderita Hepatitis Akut Misterius Pada Anak di Eropa Butuh Transplantasi atau Cangkok Hati

10 Mei 2022, 11:33 WIB
Penderita parah Hepatitis Akut Misterius pada anak butuh transplantasi hati./pikiran-rakyat.com /

SABACIREBON-Kewaspadaan akan bahaya penyakit hepatitis akut misterius perlu terus ditingkatkan. Masyarakat tidak bisa meremehkan kasus gejala warna kuning di kulit, mata dan air kencing sebagai kasus penyakit hepatitis biasa yang juga sering disebut penyakit kuning.

Kasus hepatitis akut ini terus menyebar di beberapa belahan dunia. Yang jadi masalah, kasus hepatitis akut misterius pada anak belum diketahui penyebabnya. Ia tidak bisa diklasifikasikan sebagai kasus hepatitis biasa yang disebabkan Hepatitis Virus A, B, C, D dan E.

Sementara itu, pada penyakit hepatitis akut misterius kelima jenis utama virus hepatitis belum terdeteksi.

Baca Juga: Pi Phone Tesla, Ponsel dengan Semua Teknologi Canggih

Karena belum tahu penyebabnya maka penanganan diagnostiknya tentu berbeda dengan hepatitis biasa, bahkan juga teraphy nya.

Parahnya, penyakit ini menyebabkan kerusakan di hati penderita sehingga berlanjut kepada teraphy transplantasi hati atau cangkok hati.

Bertambah

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) membenarkan belum mengetahui penyebab penyakit ini. WHO merilis data tentang penyebaran penyakit ini di beberapa negara di Eropa, Amerika dan Asia.

Baca Juga: Sarana Wisata di Citengah yang tak Berizin itu Milik Pejabat

Hingga 1 Mei 2022 kasusnya bertambah menjadi 228 kasus di 20 negara.
Padahal di  21 April 2022 setidaknya baru ada 169 kasus hepatitis akut yang tidak diketahui asalnya, namun  telah dilaporkan oleh  11 negara di Eropa dan satu negara di Amerika Serikat (AS). 

WHO mengatakan bahwa penyakit hepatitis akut misterius menyerang anak-anak terutama di bawah usia 10 tahun. Bahkan 17 dari 170 anak dengan hepatitis akut misterius membutuhkan transplantasi hati. Artinya 10% penderita mengalami kerusakan hati yang parah sehingga perlu penggantian hati.

Di Inggris, 11 anak dikonfirmasi telah menerima transplantasi hati. Namun belum diketahui  di beberapa negara Eropa lainnya. Sehingga,  menurut WHO Virus ini sangat berbahaya dan meminta semua pihak untuk menanggapi kemunculan penyakit ini secara serius.

Baca Juga: Ingat, Sepulang Mudik Jangan Lupa Baca Doa Masuk Rumah agar Berkah

Gejala awal dari penyakit ini, deman, diare dan muntah. Nyeri di rongga dada dan berlanjut kepada perubahan warna mata menjadi kuning dan air kencing juga bewarna kuning. Di banyak kasus,  kulit juga berubah warna, terutama di sekitar kuku yang juga bewarna kuning. Namun gejala ini hampir sama dengan hepatitis biasa.***

Editor: Aria Zetra

Sumber: Berbagai sumber

Tags

Terkini

Terpopuler