Sarana Wisata di Citengah yang tak Berizin itu Milik Pejabat

- 10 Mei 2022, 10:40 WIB
Masyarakat objek wisata Citengah pasca Banjir bandang mulai bersiap untuk aktivitas keseharian./pikiran-rakyat.com
Masyarakat objek wisata Citengah pasca Banjir bandang mulai bersiap untuk aktivitas keseharian./pikiran-rakyat.com /
 
 
SABACIREBON - Bila bersikap dan berpikir positif, suatu musibah yang menimpa akan hikmah dan berkah.
 
Demikianlah yang tercermin dari masyarakat sekitar Citengah Kabupaten Sumedang Jawa Barat.
 
Desa Citengah Kecamatan Sumedang Selatan, dikenal dengan obyek wisata alamnya. Ada sungai, perkebunan dan hutan.
 
 
Terdapat beberapa lokasi dan sarana wisata yang dikelola warga setempat.
Itulah tempat mereka mengharapkan kehidupannya. 
 
Rabu, 4 Mei 2022, musibah menerpa mereka. Sore itu hujan turun dengan derasnya. Disusul kemudian dengan meluapnya air di sungai dan menjelma menjadi bandang.
 
Tak ada sarana dan lokasi wisata yang rusak. Namun banjir bandang itu sempat menghentikan kegiatan wisatawan yang yang sedang menikmati liburan lebaran.
Setelah banjir mereda, para wisatawan pun segera dievakuasi, keluar dari lokasi wisata.
 
 
Akibat musibah itu, Pemda Sumedang sempat menutup sementara lokasi wisata itu.
 
Sikap dan mental masyarakat Citengah kiranya pantang menyerah.
 
Musibah harus menjadi berkah. Demikianlah sikap mereka.
 
Allah menurunkan musibah  semata untuk menguji umat manusia agat keimanannya meningkat.
 
 
Dengan sikap demikian, masyarakat Citengah tak mau mau berlama lama merenungkan musibah.
 
Hanya berselang beberapa mereka pun segera menghidupkan kembali geliat wisata yang menjadi tumpuan hidupnya.
 
"Sudah buka lagi," ujar Didin, petugas pendamping masyarakat desa.
Didin menambahkan, hanya ada beberapa sarana wisata yang masih tutup. "Belum berizin," katanya.
 
 
Menurut keterangan, sarana wisata yang belum berizin itu milik seorang pejabat.
Padahal sarana wisata itu sudah sering dimanfaatkan wisatawan.
 
Mengenai sarana dan lokasi wisata di Citengah, Walhi Jabar menyoroti beberapa hal.
 
Meiki W Paendong dari Walhi Jabar menyatakan, adanya beberapa lokasi wisata bukan penyebab terjadinya banjir bandang.
 
 
Meiki hanya mengingatkan untuk mewaspadai sarana wisata yang dibangun di sempadan sungai.
 
"Ini harus diwaspadai karena bila terjadi hujan lebat dan air meluap, sungai itu berpotensi kuat untuk merusak," kata Meiki.***
 
 
 
 
 
 
ReplyForward
 
 
 
 

Editor: Aria Zetra

Sumber: liputan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x