Joe Biden dan Xi Jinping Dijadwalkan Bertemu Secara Virtual, Tiongkok: Memperkuat Komunikasi Strategis

7 Oktober 2021, 12:11 WIB
Hubungan antara AS dan Tiongkok semakin berusia dieratkan kembali dengan pertemuan virtual Joe Biden dan Xi Jinping. /Reuters/Lintao Zhang

PR CIREBON – Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok mengungkapkan bahwa para pemimpin, Joe Biden dan Xinping, telah sepakat untuk mengadakan pertemuan virtual.

Pertemuan virtual antara Joe Biden dan Xi Jinping itu direncanakan dilakukan sebelum akhir tahun, menurut pejabat pemerintah AS.

Sebelumnya, Joe Biden dan Xi Jinping berbincang melalui panggilan telepon dan pembicaraan tingkat tinggi antar pejabat yang bertujuan untuk meningkatkan komunikasi antara kedua negara.

Baca Juga: Ramalan Horoskop Karier Keuangan Hari Ini, 7 Oktober 2021: Aries, Aquarius, dan Pisces Akan Sukses

Pertemuan tertutup di hotel bandara di kota Zurich, Swiss, antara penasihat keamanan nasional AS Jake Sullivan dan diplomat top Tiongkok, Yang Jiechi, juga dilakukan di tengah ketegangan kedua negara.

Para pejabat AS telah menyarankan bahwa pertemuan itu adalah tindak lanjut dari panggilan 9 September Presiden Joe Biden dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping.

Baik Beijing dan Washington mengatakan bahwa pembicaraan antar dua pejabat itu berlangsung selama enam jam, konstruktif dan jujur.

Baca Juga: Sempat Bingung, Rizky Billar Terharu Temukan Wajah Sang Anak Mirip Sosok Ini

"Dari pembicaraan hari ini, kami memiliki kesepakatan prinsip untuk mengadakan pertemuan bilateral (KTT) virtual sebelum akhir tahun," kata sumber pejabat AS, dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari Reuters.

"Pembicaraan hari ini, secara umum, lebih bermakna dan substantif daripada yang kita miliki sampai saat ini di bawah tingkat pemimpin," kata pejabat itu.

Ia menambahkan bahwa Washington berharap itu akan menjadi model untuk pertemuan di masa depan.

Baca Juga: PON XX Papua 2021, Melahirkan Sejumlah Rekor Baru di Cabang Olahraga Atletik

Pejabat itu mengatakan pertemuan tersebut seharusnya tidak dilihat sebagai mencairnya hubungan.

"Apa yang kami coba capai adalah keadaan stabil antara Amerika Serikat dan Tiongkok di mana kami dapat bersaing secara intens tetapi mengelola persaingan itu secara bertanggung jawab," lanjutnya.

Kementerian Luar Negeri Tiongkok mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Yang menyebut pada Sullivan, konfrontasi akan merusak kedua negara dan dunia.

Baca Juga: Gempa Guncang Pakistan Selatan, 20 Orang Dilaporkan Tewas

"Kedua belah pihak sepakat untuk mengambil tindakan memperkuat komunikasi strategis, mengelola perbedaan dengan baik, menghindari konflik dan konfrontasi," kata pernyataan kementerian itu.

Pernyataan Gedung Putih sebelumnya mengatakan Sullivan khawatir tentang tindakan Tiongkok di Laut China Selatan, serta hak asasi manusia dan sikap Beijing di Hong Kong, Xinjiang, dan Taiwan.

"Sullivan menjelaskan bahwa meskipun kami akan terus berinvestasi dalam kekuatan nasional kami sendiri dan bekerja sama dengan sekutu dan mitra kami, kami juga akan terus terlibat dengan RRC (Republik Rakyat China) di tingkat senior untuk memastikan persaingan yang bertanggung jawab," kata Gedung Putih.

Baca Juga: Netflix akan Mengedit Nomor Telepon Squid Game Usai Pemilik Nomor Mendapat 'Teror' Ribuan Panggilan

Panggilan telepon Joe Biden dengan Xi Jinping pada bulan September mengakhiri kesenjangan hampir tujuh bulan dalam komunikasi langsung antara para pemimpin.

Joe Biden mengatakan bahwa dia berbicara dengan Xi Jinping tentang Taiwan dan mereka setuju untuk mematuhi perjanjian Taiwan, ketika ketegangan meningkat antara Taipei dan Beijing.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler