Media Asing Sorot Kematian Covid-19 di Indonesia 3 Kali Lebih Tinggi dari Rata-rata Global dan Krisis Oksigen

25 Juli 2021, 05:30 WIB
Media asing menyoroti kondisi pandemi Covid-19 di Indonesia, termasuk jumlah kematian dan kurangnya oksigen. /ANTARA/Nova Wahyudi

PR CIREBON — Tingkat kematian akibat Covid-19 di Indonesia dinyatakan tiga kali lebih tinggi dari rata-rata global, hingga hal ini menjadi sorotan media asing.

Adalah media asing besar asal Timur Tengah, Aljazeera, Sabtu 24 Juli 2021, hasil penelitian dari Organisasi penelitian Our World in Data yang menunjukkan negara Indonesia memiliki tingkat kematian tiga kali lebih tinggi dari rata-rata global.

Dalam paparannya yang dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com, jumlah kematian harian akibat Covid-19 di Indonesia secara konsisten di atas 1.000 sejak 16 Juli 2021,

Baca Juga: Penulis Amerika Sebut Tiongkok Tengah Bangun 3 Laboratorium Mirip Institut Virologi Wuhan

Dengan para ahli mengatakan jumlah kematian akibat Covid-19 di Indonesia kemungkinan akan lebih tinggi lagi karena pengujian virus corona yang rendah.

Pada hari Jumat, 23 Juli 2021, Satgas Covid-19 Indonesia melaporkan rekor jumlah harian 1.566 kematian yang diakibatkan paparan virus Corona.

Hal ini memicu perdebatan panjang tentang pembatasan sosial PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) yang sedang diterapkan Pemerintah Indonesia.

Baca Juga: Anne-Marie Berpikir Lagu Kiss My 'Uh-Oh' Terdengar 10 Kali Lebih Baik Berkat Little Mix

Para ahli kesehatan mengatakan terlalu dini untuk melonggarkan PPKM selama lonjakan angka kasus harian Covid-19 masih tinggi.

Sementara itu, kelompok pengusaha telah memperingatkan PHK massal, kecuali PPKM tersebut dilonggarkan.

Tak hanya pulau Jawa, pulau Bali pun berada di bawah pembatasan sosial ketat atau PPKM akibat meningkatnya angka kasus dan kematian Covid-19 melonjak, hingga kini dilaporkan krisis oksigen.

Baca Juga: Jadi Lebih Dekat dengan Keluarga, Camila Cabello Akui Bersyukur pada Lockdown Covid-19

Dan, masalah ini pun tak lepas dari sorotan media asing.

Aljazeera, memuat pernyataan dari Kepala Dinas Kesehatan Bali, Ketut Suarjaya, yang menyebutkan bahwa keadaan di Bali sedang memprihatikan saat ini angka kasus Covid-19 meningkat dan krisis oksigen.

Aljazeera juga melaporkan tentang Bali yang terkenal dengan pantai dan pura wisatanya, bersama dengan pulau Jawa dan 15 daerah lainnya, berada di bawah pembatasan ketat PPKM yang akan berakhir pada hari Minggu, 25 Juli 2021.

Baca Juga: Buntut Laporan Adam Deni, Jerinx SID Diminta Hadir ke Polda Metro Jaya Senin Depan

“Kami mengalami kekurangan oksigen sejak 14 Juli 2021 dan semakin hari semakin kritis karena lonjakan kasus Covid-19 meningkat,” kata Kepala Dinas Kesehatan Bali Ketut Suarjaya, Jumat 23 Juli 2021.

“Terjadi pula krisis oksigen di Bali,” imbuhnya.

Ketut Suarjaya mengatakan pasien di Bali membutuhkan 113,3 ton oksigen pada hari Kamis, 22 Juli 2021 kemarin, sementara rumah sakit hanya memiliki persediaan 40,5 ton.

Baca Juga: Indonesia Raih Mendali Pertama di Olimpiade Tokyo, Jokowi Beri Apresiasi: Kabar Baik

Kekurangan oksigen juga terjadi di pulau Jawa. Pemerintah Indonesia mulai mengimpor pasokan oksigen dari negara-negara seperti Amerika Serikat dan China.

Indonesia merupakan negara terpadat keempat di dunia, telah memiliki lebih dari tiga juta infeksi virus corona dan 80.598 kematian, menurut data resmi Satgas Covid-19 setempat.

Meningkatnya penyebaran Covid-19 di Indonesia sekarang ini didorong oleh merebaknya varian Delta yang sangat menular.

Baca Juga: Olimpiade Tokyo Telah Dimulai, Pakar Kesehatan Jepang: Ini Jelas Bukan Waktu yang Tepat

Pemerintah Indonesia kabarnya kini sedang sibuk membahas dan mengevaluasi, apakah PPKM akan dihentikan, atau diperpanjang kembali.

Ketakutan akan munculnya varian baru dialami pula oleh negara-negara di Asia, yang melihat beberapa wabah terburuk tersebut hingga saat ini.

Namun, Indonesia menjadi hotspot global karena Vietnam dan Thailand sudah menerapkan peraturan anti-virus baru.

Baca Juga: Kulit Berjerawat di Musim Hujan? Simak 4 Tips Perawatan Wajah Agar Terjaga Kelembaban dan Tetap Bersinar

Perwakilan dari dua kelompok penelitian virus corona terkemuka dunia di Amerika Serikat telah menyatakan keprihatinan bahwa situasi di Indonesia sudah matang untuk munculnya varian baru Covid-19 yang menjadi perhatian.

“Semakin banyak infeksi di suatu komunitas, semakin banyak peluang untuk varian baru,” kata Ali Mokdad, seorang profesor ilmu metrik kesehatan di Institute for Health Metrics and Evaluation di Seattle.

Dia juga menyatakan keprihatinan tentang festival keagamaan Idul Adha minggu ini dan “aktivitas di sekitarnya”.

Baca Juga: AS Kembali Serukan Penundaan Olimpiade Beijing: Kami Tidak Melihat Bukti IOC Menekan Pemerintah Tiongkok

Gugus tugas Covid-19 Indonesia mengeluarkan arahan khusus untuk minggu liburan, melarang perjalanan umum secara nasional.

Ribuan personel keamanan telah dikerahkan di seluruh negeri untuk menegakkan larangan bepergian, setelah perintah serupa pada Idul Fitri di bulan Mei, akhir bulan puasa Ramadhan, tidak banyak menghentikan orang untuk bepergian.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler