Rumah Sakit untuk Pasien Covid-19 di Irak Alami Kebakaran, 52 Orang Tewas dan Puluhan Lainnya Luka-luka

13 Juli 2021, 17:00 WIB
Ilustrasi kebakaran. Sebuah rumah sakit berisi pasien Covid-19 di Irak mengalami kebakaran, sehingga 52 orang tewas dan 22 orang luka-luka. /Pixabay/Gerd Altmann

PR CIREBON – Sebuah kejadian yang menimpa banyak pasien Covid-19 di sebuah rumah sakit di Irak terjadi.

Kejadian itu berupa kebakaran yang menyebabkan sedikitnya 52 orang tewas dan 22 lainnya luka-luka di rumah sakit khusus Covid-19 di kota Nassiri, Irak Selatan.

Pejabat kesehatan dan polisi Irak menyebut kebakaran di rumah sakit khusus Covid-19 itu disinyalir disebabkan oleh ledakan tangki oksigen pada Senin, 12 Juli 2021.

Baca Juga: MUI Tegaskan Tak Akan Melarang Pelaksanaan Sholat Idul Adha dan Qurban

Dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari Channel News Asia, kejadian di rumah sakit Covid-19 tersebut adalah kebakaran mematikan kedua di Irak dalam tiga bulan.

Kebakaran terjadi di rumah sakit Al-Hussein pada Senin malam dan berhasil dikendalikan oleh pasukan pertahanan sipil setempat.

Haydar al-Zamili, juru bicara otoritas kesehatan setempat, mengatakan bahwa 52 mayat telah ditemukan dan 22 orang lainnya terluka setelah api merusak bangsal isolasi Covid-19.

Baca Juga: Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Pandeglang, Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

"Korban meninggal karena luka bakar dan pencarian masih berlanjut," katanya, seraya menambahkan bahwa ada kekhawatiran para korban masih bisa terjebak di dalam gedung.

Bangsal Covid-19 itu memiliki ruang untuk 70 tempat tidur.

Pernyataan dari Perdana Menteri Irak Mustafa al-Kadhimi menyatakan bahwa ketika tim penyelamat menyisir gedung yang hangus, dirinya tengah mengadakan pertemuan mendesak dengan para menteri senior.

Baca Juga: 3 Zodiak yang Akan Mengalami Minggu Penuh Cobaan dan Ujian Selama 12-18 Juli 2021

Pertemuan itu dilakukan untuk memerintahkan penangguhan dan penangkapan manajer kesehatan dan pertahanan sipil di Nassiriya.

Manajer rumah sakit juga diskors dan diperintahkan untuk ditangkap, menurut pernyataan itu.

“Bencana Rumah Sakit Al-Hussein adalah bukti nyata kegagalan melindungi kehidupan warga Irak, dan inilah saatnya untuk mengakhiri ini,” kata Mohamed al-Halbousi, Ketua Parlemen Irak.

Baca Juga: Ramalan Horoskop Karier Keuangan 13 Juli 2021: Scorpio Hati-hati dan Sagitarius Dapat Bonus Gaji

Sementara itu, Kementerian Dalam Negeri Irak mengatakan bahwa api melahap bangunan sementara yang didirikan di sebelah bangunan utama, tetapi tidak merinci penyebabnya.

Sudah dihancurkan oleh perang dan sanksi, sistem perawatan kesehatan Irak telah berjuang untuk mengatasi krisis virus Corona, yang telah menewaskan 17.592 orang dan menginfeksi lebih dari 1,4 juta.

"Petugas kesehatan membawa tubuh hangus keluar dari rumah sakit yang terbakar sementara banyak pasien batuk karena asap yang mengepul," kata seorang reporter di lokasi kebakaran.

Baca Juga: 5 Alasan Mengapa Orang Cerdas Sulit Menemukan Cinta, Salah Satunya Terlalu Analitis

Pejabat kesehatan di Nassiriya mengatakan operasi pencarian di rumah sakit virus Corona al-Hussain itu berlanjut setelah api dapat dikendalikan.

Akan tetapi, asap tebal menyebabkan kesulitan untuk memasuki beberapa bangsal yang terbakar.

"Api yang mengamuk telah menjebak banyak pasien di dalam bangsal virus Corona dan tim penyelamat berjuang untuk menjangkau mereka," kata seorang petugas kesehatan.

Baca Juga: Daebak! Lagu Butter Milik BTS Berhasil Puncaki Hot 100 Billboard Selama 7 Minggu

Laporan polisi awal menunjukkan bahwa ledakan tangki oksigen di dalam bangsal Covid-19 rumah sakit adalah kemungkinan penyebab kebakaran.

"Saya mendengar ledakan besar di dalam bangsal virus Corona dan kemudian api berkobar dengan sangat cepat," kata Ali Muhsin, seorang penjaga rumah sakit yang membantu membawa pasien yang terluka menjauh dari api.

Sumber-sumber kesehatan mengatakan sebelumnya jumlah korban tewas akibat kebakaran bisa meningkat karena banyak pasien masih hilang. Dua petugas kesehatan termasuk di antara yang tewas.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Channel News Asia

Tags

Terkini

Terpopuler