Kembali Memanas, Tentara Israel Tembak Mati Seorang Pria Palestina di Tepi Barat Saat Berdiri di Atap Rumahnya

4 Juli 2021, 11:30 WIB
Kondisi konflik antara Israel dan Palestina kembali memanas, seorang pria Palestina ditembak mati di tepi barat saat berdiri di atap rumah. /REUTERS/ Ibraheem Abu Mustafa  

PR CIREBON - Tentara Israel telah menembak mati seorang pria Palestina di Tepi Barat atau wilayah yang didudukinya.

Tindakan tentara Israel tersebut diketahui dari keterangan yang disampaikan Badan Kesehatan Palestina, kepada media lokal.

Tepatnya, ketika para media lokal melaporkan tentara Israel telah melepaskan tembakan di sebuah desa di sebelah selatan Kota Nablus Palestina.

Baca Juga: Kabar Duka, Jane Shalimar Meninggal Dunia, Baim Wong: Hapuskanlah Segala Dosa-dosanya

Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Al Jazeera, Kantor berita Palestina WAFA mengatakan bahwa seorang pria Palestina berusia 20-an ditembak di dada saat berdiri di atap rumahnya di Qusra, pada Sabtu, 3 Juli 2021.

Tepatnya, sebuah desa yang dikelilingi oleh pemukiman ilegal Yahudi dan pos-pos pemukiman.

Selain itu, dua warga Palestina lainnya juga ditembak dan terluka saat menangkis serangan oleh pemukim Israel di desa itu.

Baca Juga: Bentrokan di Tepi Barat, Pasukan Israel Tewaskan Pria Palestina Berusia 20 Tahun

Kementerian Kesehatan Palestina mengidentifikasi pria yang terbunuh itu sebagai Mohammad Fareed Hassan (20 tahun).

Seorang juru bicara militer Israel mengatakan bahwa tentara telah berusaha untuk membubarkan konfrontasi antara pemukim Israel dan Palestina.

Juru bicara tersebut menjelaskan bahwa pasukan melihat seorang pria melemparkan alat peledak ke arah mereka dari atap dan menanggapi dengan api terhadap tersangka untuk menghilangkan bahaya.

Baca Juga: Ramalan Horoskop Cinta Mingguan, 5 - 11 Juli 2021, Aries Putuskan untuk Melepaskan, Taurus Kebenaran Akan Tiba

Sementara itu, warga Palestina telah mengadakan protes mingguan terhadap perluasan permukiman Israel di beberapa lokasi di Tepi Barat.

Tepatnya, pada April, pakar hak asasi manusia PBB mengatakan kekerasan pemukim Israel terhadap warga sipil Palestina meningkat di tengah iklim impunitas yang meluas.

Sementara itu, pada Sabtu, militer Israel mengatakan pihaknya meluncurkan serangan udara di lokasi pembuatan senjata dan peluncur roket milik Hamas. 

Baca Juga: Pihak Rezky Aditya Tanggapi Gugatan Wanita Berinisial W yang Minta Pertanggungjawaban Anak

Kemudian, faksi Palestina yang mengatur Jalur Gaza terkepung.

Tentara mengatakan serangan itu sebagai tanggapan terhadap balon pembakar yang diluncurkan dari Gaza.

Laporan media lokal mengatakan seorang pria Palestina terluka parah dalam serangan itu.

Baca Juga: Netizen Jodohkan Dirinya dengan Billy Syahputra, Memes Prameswari: Aku Cape dengan Drama Keromantisan ini

Pemboman itu adalah yang keempat sejak gencatan senjata Mei mengakhiri 11 hari pertempuran antara Israel dan Hamas.

Setidaknya 256 warga Palestina, termasuk 66 anak-anak, tewas dalam pemboman Israel bulan itu, menurut pihak berwenang Gaza.

Tiga belas orang di Israel, termasuk dua anak-anak, tewas oleh roket yang ditembakkan dari Gaza, kata polisi dan tentara.

Mediator Mesir dan internasional telah berusaha untuk menopang gencatan senjata informal.***

Editor: Asri Sulistyowati

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler