Akibat Mutasinya yang Tidak Biasa, Para Ilmuwan Sebut Covid-19 Varian Lambda Membuat Khawatir

3 Juli 2021, 17:15 WIB
Ilustrasi. Covid-19 varian lambda kini turut menjadi kekhawatiran para ilmuwan akibat mutasinya yang tidak biasa. //Freepik

PR CIREBON - Belakangan ini telah muncul Covid-19 varian Delta yang menyebar hingga ke seuluruh penjuru dunia, termasuk Indonesia.

Covid-19 varian Delta diketahui menimbulkan kekhawatiran berbagai masyarakat hingga organisasi kesehatan dunia (WHO).

Dan kini Covid-19 varian Lambda pun turut membuat para ilmuwan khawatir akibat mutasinya yang tidak biasa.

Baca Juga: Link Live Streaming Trans TV, Saksikan Kelanjutan Drama Korea 'The Penthouse 3' Hari Ini!

Dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari laman Business Today, Covid-19 varian Lambda dikenal dengan nama C.37.

Pertama kali Covid-19 varian Lambda ditemukan yakni di negara Peru pada Desember 2020 lalu.

Semenjak saat itu Covid-19 varian Lambda mulai menyebar hingga ke 27 negara, termasuk negara Inggris.

Baca Juga: Berbeda dengan Negara Barat, Perdana Menteri Pakistan Imran Khan Puji Tiongkok Soal Kebijakan di Xinjiang

WHO kemudian menyampaikan bahwa Covid-19 varian Lambda sebagai varian yang menyebar di luar Peru dan saat ini masih dikategorikan sebagai varian yang sedang diselidiki.

Sementara, Inggris melaporkan bahwa kasus Covid-19 varian Lambda di negaranya sudah ada sebanyak enam kasus sejak pekan lalu.

Awalnya, pada bulan desember 2020 lalu, kasus Covid-19 varian Lambda di Peru berjumlah satu dari 200 sampel.

Baca Juga: Shandy Aulia Gandeng Hotman Paris Hutapea sebagai Kuasa Hukum Hadapi Pembully Anaknya

Namun, di bulan Maret 2021, Ibukota Peru, yakni Lima justru menyumbang 50 persen sampel untuk kasus varian Lambda.

Lalu, dikabarkan hingga kini justru jumlahnya meningkat hingga 80 persen.

Bahkan, WHO sudah memperkirakan bahwa kasus Covid-19 varian Lambda di Peru sudah mencapai 82 persen.

Baca Juga: Pangeran Harry Ungkap Bagaimana Menjadi Ayah dari Dua Anak: Seperti Permainan Sulap 'Juggle'

Akibatnya, negara tetangga Peru, yakni Chili pun melaporkan bahwa kasus Covid-19 varian Lambda mencapai jumlah sepertiga dari keseluruhan kasus Covid-19.

Akan tetapi, sebagian para ahli tidak setuju bahwa penularan Covid-19 varian Lambda lebih agresif dibandingkan varian lainnya.

Meski begitu, penelitian Covid-19 varian Lambda masih terus dilakukan untuk melihat tingkat penularan hingga infeksinya.***

Editor: Aghnia Nurfitriani

Sumber: Business Today

Tags

Terkini

Terpopuler